Selasa 4 Juli 2023 telah dilaksanakan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) oleh Kelompok Bidang Keilmuan (KBK) evaluasi pembelajaran dari Prodi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Surabaya di SMAN 1 Gresik. Sasaran kegiatan ini adalah guru kimia yang tergabung dalam kelompok MGMP Kimia di kabupaten Gresik. Kegiatan hari itu dimulai dari jam 8 sampai jam 13 sebagai sesi pertama pelatihan. Kegiatan ini dimulai dengan sambutan dari Prof. Dr. Utiya Azizah M.Pd, mewakili Prodi Pendidikan Kimia dan disambut oleh Kepala sekolah SMAN 1 Gresik Dr. Drs. H.M. Syafaul Anam, S.Pd., M.M serta Ketua MGMP Kimia Kabupaten Gresik Bapak Idlhar S.Pd.
Kegiatan ini dilatarbelakangi fakta bahwa guru kimia di Kabupaten Gresik belum melakukan penilaian keterampilan berargumentasi, dan belum pernah mendapatkan pelatihan hal tersebut. Keterampilan argumentasi mendorong peserta didik mampu berpikir kritis dan berkomunikasi dengan baik. Keterampilan berpikir kritis dan kemampuan komunikasi termasuk dalam keterampilan abad 21 yang harus dikuasi peserta didik. Guru sebagai pendidik dan pengajar serta evaluator merupakan sarana terbaik untuk melatihkan hal tersebut. Guru harus mampu terlebih dahulu untuk berargumentasi sehingga dapat mengajarkan ke peserta didiknya. Oleh karena itu dirasa sangat penting untuk melakukan pelatihan penyusunan penilaian berbasis keterampilan argumentasi ke guru-guru kimia Kabupaten Gresik yang masih belum mendapatkan pelatihan keterampilan argumentasi.
Keterampilan argumentasi yang dilatihkan mengikuti Toulmin Argumentation Pattern (TAP). TAP ini berciri ada claim/pernyataan, data/fakta, warrant/alasan/penjelasan, backing/penguatan warrant dari sudut teori/konsep/pengetahuan, rebuttal/ sanggahan/ ketidak setujuan yang juga disertai dengan pemberian alasan dan teori/konsep yang menguatkan serta ada equilier sebagai pembatasan dari klaim.
Peserta sangat serius dalam mengikuti kegiatan pelatihan. Mulai dari pretes, pelatihan, dan postes keterampilan argumentasi. Hal ini juga didukung dengan hasil angket respon peserta yang sangat antusias dengan kegiatan ini. Menurut bapak ibu guru kimia tersebut karena pelatihan penyusunan soal evaluasi berbasis argumentasi ini baru pertama kali dilakukan sehingga mereka sangat antusias. Peserta juga meyakini bahawa kegiatan ini mendukung upaya persiapan keterampilan abad 21 dan bermanfaat pada tugas guru sebagai evaluator Pendidikan di sekolah masing-masing. Kemampuan peserta setelah mendapat pelatihan meningkat dengan persentase kenaikan kemampuan dianalisis dengan n-gain. Yang perkembangan rendah 15,385%, sedang 23,077% dan tinggi 61,538%. Data ini menunjukkan keberhasilan pelatihan karena mayoritas peserta mampu menerapkan materi pelatihan
Semangat bapak ibu guru dalam upaya mengembangkan Pendidikan Indonesia yang lebih maju.
k0mp4si4n4
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H