Ki Hajar Dewantara mengungkapkan bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak”.
Modul 1
Paradigma dan visi guru penggerak
Pada modul ini kami belajar mengenai Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara, nilai dan peran guru penggerak, visi guru penggerak dan budaya positif. Materi ini menjadi dasar bagi kami untuk menuntun segala kodrat pada murid, belajar sesuai dengan zamannya.
Modul 1.1 Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara
Materi ini memberikan pemahamanan mengenai pemikiran Ki Hajar Dewantara pada dunia pendidikan. Guru berperan sebagai among yang menjadi pembimbing bagi murid. Ing ngarso sung tuladho (maka orang tua atau guru sebagai suri tauladan anak dan siswa), Ing madya mangun karso (yang di tengah memberikan semangat ataupun ide-ide yang mendukung), Tut wuri handayani (yang di belakang memberikan motivasi).
Membimbing peserta didik sesuai dengan kodrat dan zamannya. Ki Hajar Menyampaikan bahwa pendidikan terus bergerak. Beliau menyampaikan hal tersebut pada asas trikon yaitu kontinyu, konvergen dan konsentris.
Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak
Ada 5 nilai penting yang harus dihidupi oleh para Guru Penggerak. Kelima nilai ini yang akan menjadi pedoman bertindak dari seorang Guru Penggerak. Kelima nilai dari Guru Penggerak adalah: Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid.
Modul 1.3 Visi Guru Penggerak