Lihat ke Halaman Asli

Rus Manto

Perangkat Desa

Perkuat Mata Pelajaran Wirausaha dan Praktek Kerja lapangan

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menurut pemikiran saya ada yang salah dalam penerapan program pendidikan indonesia selama ini mengapa demikian karena sekolah hanya mencetak produk-produk manusia tanggung dan tak layak terjun ke level dunia wirausaha kurikulum pendidikan selama ini hanya meneghasilkan manusia yang pandai menghafal dan mengingat.akan tetapi setelah mereka selesai duduk di bangku sekolah siswa tidak berupaya berfikir hal positif apa yang bisa dikerjakan dan dikembangkan di wilayahnya.

Namun hal ini tak bisa seratus persen kesalahan di berikan kepada siswa.kurikulum pendidikan sekolah SMU sangat kurang dalam pengembangan siswa kearah wirausaha mandiri beda jika dibandingkan dengan kurikulum sekolah menengah kejuruan atau SMK yang hampir 60% materi yang di berikan berkaitan langsung dengan dunia usaha yang banyak di jalankan mandiri maupun oleh perusahaan besar.

Dapat saya contohkan disini para lulusan SMU bisa diterima bekerja diperusahaan garmen degan syarat mereka bisa langsung menjalankan mesin bridal atau mein jahit diperusahaan secara langsung,padahal untuk lulusan SMU yang baru saja lulus sekolah tak pernah diberikan materi dan cara menjahit yang benar.alhasil banyak lulusan SMU yang ingin segera mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang dituju tak bisa diterima.beda dengan siswa lulusan SMK yang langsung bisa diterima kerja walaupun karena memang Jobdesc materi sekolah kejuruan diantaranya memuat proses belajar menjahit dengan berbagai jenis mesin.

Hal ini sangat kontras sekali hasil yang diperoleh jika sekolah di sekolah UMUM atau SMU dengan sekolah dikejuruan atau SMK.tentunya hal ini jangan dipandang remeh atau sebelah mata,karena tak semua siswa SMU pingin melanjutkan kuliah setelah SMU karena dihadang oleh berbagai faktor seperti masalah ekonomi.beda lagi jika siswa ingin melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi tentunya mereka menginginkan perubahan hidup dan pekerjaan formal.

Saya kira kurikulum wirausaha harus segera diberikan kepada siswa SMU dan SMK tentunya dengan porsi yang siknifikan dengan cara menambah jalur jurusan baru disekolah bukan hanya IPS,IPA saja namun harus diberikan dan dibuat OPSI jurusan wirausaha disekolah baik di SMU maupun di SMK mulai dari kela satu sampai kelas tiga,hal ini dimaksudkan agar siswa benar-benar ditanamkan kebebasan dalam memilih masadepanya sehingga kelak  tak menyesal jika mengambil pilihan jurusan yang telah ditempuh.

Manfaat yang dihasilkan dengan penambahan Jurusan Baru dengan judul KELAS WIRAUSAHA maka potensi anak - anak indonesia menjadi pengusaha yang ulet dan tahan banting akan segera terwujud.dengan konsep yang jelas dan nyata dari awal masuk sekolah hingga mendekati akhir ujian maka anak akan cenderung responsif dan cepat mengambil keputusan harus bagaimana dan apa yang bisa dilakukan.jika harus melanjutkan kuliah juga bisa meneruskan studi bidang yang mereka sukai namun jika mereka tidak melanjutkan studi paling tidak mereka sudah punya amunisi berupa SKILL atau Keahlian yang telah didapat didunia pendidikan.

Kurikulum pendidikan kewirausahaan harus bisa dipraktekkan langsung di masyarakat contohnya,perbengkelan,perbaikan mesin komputer,perbaikan mesin foto copy,sistem pembukuan dan lain-lain.sistem ini memang sudah sebagian besar sudah diterapkan pada sekolah menengah kejuruan dengan spesifikasi khusus seperti jurusan mesin,jurusan elektro,jurusan mesin jahit dll. namun perlu sekali ditambah dengan mata pelajaran wira usaha yang lain.nah bagaimana sistem ini agar bisa diterapkan di sekolah umum,maka harusnya pemerintah mulai berfikir untuk menambahkan mata pelajaran atau jurusan WIRAUSAHA di sekolah menengah umum SMU.

Jika kita mau berfikir lebih maju mengapa kita hanya menjadi object dalam dunia usaha di tanah air sendiri,bukan menjadi pemain dirumah sendiri maka harusnya  mulai dari saat inilah generasi penerus kita kita rubah dan kita dorong agar menjadi pelopor usaha di rlum umah sendiri dan dunia luar.pengakuan terhadap hasil karya anak bangsa pun saat ini belum dihargai dan difasilitasi oleh Negara.sehingga banyak siswa dengan segudang prestasi dan penemuan baru lari ke luar negeri yang lebih menghargai profesi dan hasil karya.

Hasil nyata yang lain bahwa tingkat pendidikan setingkat SMU Indonesia belum bisa bersaing dengan produk sekolah mancanegara yaitu : banyaknya pekerja-pekerja Inrdonesia  yang relatife muda bekerja keluar negeri disektor non formal.walaupun dari sisi financial hal ini mendapatkan pemasukan devisa Negara namun jika dilihat dari sector  peluang kerja ini terlihat sekali bahwa Indonesia memang belum mampu menyediakan lapangan kerja dinegaranya.padahal jika pemerintah mau mengambil kebijakan yang benar di bidang pendidikan kewirausahaan maka hal ini lambat laun akan terpecahkan problem tenaga kerja Indonesia ini.

Lihat saja etnis china,malaisia,Pakistan,india yang ada di Indonesia  tak terlihat satupun yang bekerja di sector  entry level atau bawah namun mereka paling tidak mereka menguasai dibidang perdagangan dan jasa.sifat kerjasama saling bantu diantara mereka sangat ditekankan sehingga kegiatan usaha yang dijalankan tercover dengan mantab.beda jauh dengan system usaha di Indonesia yang saling jegal,saling sikut dan menjatuhkan.pola-pola seperti inilah yang harus ditekankan untuk dibenahi agar generasi penerus dapat hidup normal dan berhasil.

Didunia kampuspun hendaknya diberikan materi kewirausahaan yang lebih banyak dibidang KKN( Kuliah Kerja Nyata ) di berbagai  fakultas yang ada,baik Fakultas Pendidikan,Fakultas Ekonomi,Politik,Hukum dan lain-lain sehingga apabila telah di wisuda dan dilepas ke masyarakat mereka akan berguna untuk bangsa dan Negara ini.

Peran orangtua pun berperan dalam menyinergikan keberhasilan anak didalam sekolah dan dunia usaha,orang tua dapat mengawasi dan mendorong anak agar lebih tangguh dan kreatif dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi.banyak mereka yang kini menjadi suskes menjadi seorang pemimpin selalu terdorong oleh didikan orang tua saat kecil untuk meraih cita-cita yang diinginkan.

Jika masalah pendidikan ini dapat tersinergikan dengan perbaikan kurikulum yang baik dengan penambahan mata pelajaran dan jurusan wirausaha maka lambat laun lapangan kerja akan terbuka seiring dengan banyaknya wirausahawan baru yang mulai ikut membangun ekonomi negeri ini.

Salam Sukses

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline