Lihat ke Halaman Asli

Pengajian Dwiwulan MTsN 1 Bantul: Empat Kompetensi dalam Kehidupan

Diperbarui: 11 November 2024   07:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ustaz Rachmat Ramadhan Al Banjari  (dok.pri)

 

Bantul (MTsN 1 Bantul)-- Pengajian Dwiwulan MTsN 1 Bantul merupakan pengajian yang yang diadakan secara rutin setiap dua bulan sekali. Tempat Pengajian Dwiwulan dilaksanakan secara bergiliran dari rumah ke rumah guru dan pegawai. Pengajian Dwiwulan kali ini dilaksakan hari Ahad (3/11/2024) di rumah Mufaizah di Dusun Babadan, Purwomartani, Kalasan, Sleman dan dihadiri oleh Kepala Madrasah, Kepala Tata Usaha, guru dan pegawai beserta keluarga.  

Kepala MTsN 1 Bantul, Sugiyono, S.Pd saat memberikan sambutan mengharapkan bahwa semua peserta pengajian tetap fokus pada pengajian. Semua peserta pengajian mendengarkan tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Rachmat Ramadhana Al Banjari.

Dalam tausyiahnya ustaz Rachmat Ramadhan Al Banjari menyampaikan tentang pentingnya menumbuhkan kerinduan berjumpa dengan Rasulullah SAW. Bagi orang yang mendalamkan selawat akan terjaga kerinduannya pada Rasulullah. Banyak berselawat memungkinkan melihat Rasulullah SAW. Melihat Rasulullah bukan secara fisik tetapi secara batiniah.

"Ada potensi besar dalam hidup kita "Inni ja'ilun fil ardhi khalifah" kata Allah.  Sesungguhnya Ku (Allah) jadikan untuk bumi ini seorang khalifah. Khalifah itu potensi bukan hanya pemimpin. Ada empat potensi besar dalam kehidupan  kita, satu sebagai pemimpin. Potensi yang kedua khalifah itu berisi tentang pedagogik, sebagai pendidik. Potensi yang ketiga sebagai penyembuh. Potensi yang keempat sebagai pelayan. Jika empat itu bersatu, (itulah yang) dinamakan guru" tutur ustaz dari Pondok Pesantren Raudhatul Muttaqien, Jl. Cangkringan ini.

Wiwik Jarono (dokpri)

Mengutip hadits Bukhori, ustaz Rachmat menyebutkan "Kullukum ra'in wa kullukum mas'ulun an ra'iyyatihi" (Setiap manusia adalah pemimpin dan manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dia pimpin). Memimpin itu yang pertama adalah memimpin dirinya sendiri. Bagaimana diri kita berfungsi sebagai pemimpin.

Salah satu konsep sebagai pemimpin menurut ustaz ini adalah Rahmatan lil 'alamin. "Kasih sayang bagi semesta alam" . Dia memaparkan lebih lanjut tentang konsep kasih sayang ini dalam kepemimpinan.

"Kasih sayang. itu sifatnya walaupun bukan karena. Itulah kuncinya. Oleh karenaitu  ketika orang baik, kita baik itu biasa kata Imam Ghozali. Itu lumrah, tapi yang luar biasa itu kalau orang tidak pernah berbuat baik kepada kita, kita tetap berbuat baik kepada orang lain. Itu yang membuat diri kita menjadi luar biasa. Rasulullah tetap sebagai huswatun hasanah bagi kita, tegas Rachmat Ramadhana al Banjari. (sy)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline