Kalau tiba pagi,
matahari seperti ragu-ragu mengusir bulir embun di pucuk cengkih depan rumah
teriknya jatuh malu-malu
Kalau tiba malam,
hujan jatuh dari awan
hawa dingin tembus ke tulang
sepi menjadi-jadi
rindu apa lagi
Kalau esok masih begini,
biar kulukis saja wajahmu di kaca jendela
dengan embun sisa hujan malam ini