Lihat ke Halaman Asli

Rusman D Rumaen

Manusia Biasa

Desa Berdikari: Pemanfaatan Limbah Durian (Biji Durian) Berbasis Produk Lokal Pasca Panen

Diperbarui: 5 Mei 2021   01:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar. http://www.anteroaceh.com

Penulis : Rusman Dani Rumaen

(Mahasiswa Pascasarjana UNPATTI|Penulis Biasa|Sekretaris LPM STKIP Gotong Royong Masohi)

A. Pengantar

Indonesia merupakan daerah tropis yang kaya akan segala jenis hewan dan tumbuhan. Menjadi salah satu  negara  yang  berdaerah  tropis,  Indonesia  memiliki  sumberdaya  alam  yang sangat melimpah yang dimana dari beberapa jenis tumbuhan seperti durian dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Dari berbagai daerah di Indonesia, pohon durian terdapat diseluruh pelosok Jawa dan Sumatra, sedangkan di Kalimantan dan Irian Jaya dan tak lain juka terdapat di Maluku yang umumnya hanya terdapat dihutan. Kini, pohon durian dapat dijumpai sekitar pekarangan rumah  yang  telah  di  sentuh  dengan  bantuan  ilmu  pengetahuan  yang  biasa  di  sebut  durian cangkok.

Perlu diketahui buah Durian (Durio zibethinus murr) adalah salah satu buah yang sangat populer di Indonesia. Karena secara organoleptik daging dari buah durian memiliki (rasa,aroma,tekstur dan warna) yang khas. Begitupun (kadar karbohidrat, lemak, protein dan kadar air) yang baik, sehingga dapat dikonsumsi sehari- hari oleh masyarakat. Buah dengan julukan The King of fruits ini termasuk dalam famili Bombacaceae dan banyak ditemukan di daerah tropis. Buah durian yang lebih umum dikonsumsi adalah bagian salut buah atau dagingnya. Biji durian dari berbagai jenis atau varietas mengandung karbohidrat 45-47%, protein 2-3%, lemak kurang 0,5% dan air 48-50%, dan abu 1%. Artinya potensi  yang paling mungkin dikembangkan dari biji durian adalah makanan yang mengandung karbohidrat (Djaeni dkk, 2010).

Berdasarkan hasil kajian pustaka yang datanya diperoleh secara sekunder. Umumnya kulit dan biji durian menjadi limbah yang hanya sebagian kecil dimanfaatkan sebagai pakan ternak, malahan sebagian besar dibuang begitu saja. Masyarakat di Maluku sangat menggemari buah durian. Ada yang mengkonsumsinya secara mentah maupun yang telah matang. Dari hasil observasi yang dilakukan pada daerah protokol kota masohi di sekitar Jln. Abdullah Soulissa, biji durian (Limbah) dibuang begitu saja dan di anggap tak begitu penting. Maka dari limbah yang tidak digunakan itu perlu adanya sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi. Agar limbah yang kurang bermanfaat bagi sebagian besar msyarakat Maluku dan Maluku Tengah itu dijadikan sebagai produk yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

B. Biji Durian Alternatif Pangan Lokal Maluku Tengah

Biji durian dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rofaida (2008), dimana ia melakukan pengubahan bentuk biji durian menjadi tepung akan mempermudah pemanfaatan biji durian menjadi bahan setengah jadi yang fleksibel, karena selain tahan lama daya simpannya juga dapat dipakai sebagai penganekaragaman pengolahan bahan makanan.

Kemudian, Menurut Genisa dan Rasyid (1994) dalam Hutapea (2010), komposisi kimia biji durian hampir sama dengan biji-biji yang termasuk famili Bombacaceae yang lain, komposisi kandungan yang terdapat pada biji durian yang dimasak kadar airnya 51,1 gram, kadar lemak 0,2 gram, kadar protein 1,5 gram, dan kadar karbohidrat 46,2 gram. Biji dari tanaman yang famili Bombacaceae  kaya  akan  karbohidrat  terutama  patinya  yang  cukup  tinggi  sekitar  42,1% dibanding dengan ubi jalar 27,9% atau singkong 34,7%.

Masyarakat umumnya, biji durian bisa dimakan sebagai camilan setelah direbus atau dibakar, atau dicampurkan dalam kolak durian. Biji durian yang kalau yang mentah beracun dan tak dapat dimakan karena mengandung asam lemak siklopropena (cyclopropene). Olehnya itu, bukan hanya biji durian (limbah) dapat diolah seperti diatas saja namun, dapat diolah menjadi tepung. Begitupun biji durian juga bisa diolah menjadi produk makanan berupa stik sebagai cemilan untuk anak dan makanan  cemilan  sekeluarga.  Serupa juga yang disampikan oleh Jamila (2020), yang merupakan narasumber : bahwa biji durian bisa di buat stik yang dimana biji durian di potong kotak persegi panjang, di cuci dengan garam, ditiriskan, digoreng setelah itu dicampurkan dengan gula pasir (pengalaman beliau), tentunya perlu di kaji secara ilmiah berapa kandaungan proksimat untuk mendukung ketersedian gizi sesorang. Karena tentunya jika  dilihat  dari  koposisi  kimia  biji  durian  sangat bermanfaat sebagai sumber energi bagi tubuh manusia karena memilki komposisi kimia yang cukup tinggi.

Nah sudah pasti tentunya dapat dijadikan sebagai alternatif pangan lokal Maluku Tengah. Ini tentunya menjadi harapan besar penulis dikemudian hari. Dikarenakan biji durian pasca panen kurang dimanfaatkan dikarenakan hematnya ialah sebagain besar masyarakat belum mengetahui manfaat dari biji durian dan apa saja turunan yang dapat di manfaatkan (produk) dari biji durian, sejatinya ini perlu di berikan pelatihan dan dibuka seluas-luasnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline