Ayah adalah sosok yang di segani di keluarga besar saya,17 tahun hidup tanpa ayah, tepatnya tahun 2005 telah meninggalkan keluarga besar saya. Ayah adalah seorang pedagang ikan yang sudah punya lapak di Jakarta.
Kutuliskan tulisan ini hanya merasakan kesepian dan memperingati hari ayah yang jatuh pada tanggal 12 - November tahun 2022 dan betul - betul teringat dengan ayah,yang mana ayah tiada saya belum menjadi PNS.
Pada tahun 2005 tidak adanya ayah saya berbarengan saya untuk mengantarkan berkas untuk jadi PNS,di mana saya merasa bimbang untuk melakukan hal ini, kenapa karena dalam pikiran saya harus memilih mengantar zenajah ayah atau mengantarkan berkas,disini lah saya harus minta pendapat ibu tersayang .
Alhamdulillah ibu saya mengijinkan saya untuk antar berkas jadi PNS,dan saya ingat,kata - kata ibu ku yang bijak , sudah lah nak ,ayah kamu seneng melihat anak antar berkas dan kamu pun selama sakit sudah ikut mengurusi juga,itulah yang saya pegang,ya takutnya ada omongan dari saudara kandung saya atau Saudah dari keluarga ibu dan ayah saya.
Saya 7 saudara dan saya adalah anak kedua, dari ketujuh saudara yang tidak bisa hadir pemakam saya dan adik saya karena mereka sedang tugas di per batasan malasyia dan indonesia.
Saya ingat dengan ayah karena di rawat di rumah sakit sekitar 12 hari,pas ingin sorenya pergi meninggalkan semua,saya masuk ke ruang tempat ayah saya dirawat ayah saya sudah tidak ingat dengan siapa hanya tetesan air mata ayah yang terlihat .itu yang saya lihat.
Semoga ayah amal ibadah diterima Alloh SWT.dan ayah semoga kita bisa ketemu si surga bersama keluarga semua ,sembah sujud hanya untuk ayah ku tercinta.
Bekasi ,ujung harapan 12 November 2022
Rusmana ST MM MSi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H