Lihat ke Halaman Asli

Rusli Sucioto

Penulis Amatiran

Risma Datang, Memilih Wanita Sebagai Pemimpin Menjadi Halal

Diperbarui: 24 Agustus 2016   21:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Spanduk Dukungan untuk Risma di Pilgub DKI (sumber. detiknews)

Dunia panggung politik memang penuh kepalsuan, makanya saya sebenarnya malas membahas masalah politik apalagi Pilgub DKI mendatang. Ketika Risma dijagokan PDIP dengan mendatangkannya dari Surabaya untuk melawan Ahok, saya melihat banyak kaum 'Asal Bukan Ahok' begitu gegap gempita karena Risma jelas merupakan rival berat buat Ahok. Kaum hore-hore terus menyemangati kedatangan Risma karena mereka tau persis Sandiaga Uno atau bahkan Syafrie Syamsuddin gak bakalan menang kalau maju untuk Pilgub nanti.

Begitu histeris saya melihat kaum tersebut sehingga seorang Neno Warisman, yg merupakan simpatisan PKS, langsung membentuk komunitas yg bernama Jakarta Love Risma atau Jaklovers, sebagai Gerakan Memanggil Risma untuk Jakarta. Gerakan ini menambah jelas bahwa PKS akan berkoalisi dengan PDIP untuk mengusung Risma. Bahkan Neno dengan percaya diri sambil berkaca-kaca mengatakan semua itu adalah Takdir Tuhan kalau Risma maju sebagai kandidat Calon Gubernur mendatang. Takdir Tuhan tidak bisa dilawan manusia, demikian katanya.. 

Namun hanya waktu dan Tuhan yg tau apakah memang benar Tuhan mentakdirkan hal itu.

Di mata saya, Neno hanya merupakan satu dari sekian banyak orang yg membawa nama Tuhan dan agama ke dalam dunia politik, yg bisa berubah kapan dan di mana saja. Dunia politik memang sangat dinamis. Di saat Megawati akan maju menjadi Presiden silam, PKS langsung menghujat dengan alasan memiliki pemimpin wanita adalah haramnya hukumnya. Sebagaimana PKS juga menghujat Ahok karena haram hukumnya memilih pemimpin dari kalangan the chavier

Namun demi memenuhi syawat politik, semua itu bisa dirubah, yg penting sama-sama enak. 

Mengamati Pilgub DKI dengan segala fenomena memang memiliki keasyikan tersendiri. Kita bisa menyaksikan bagaimana Neno atau kaum hore-hore memang begitu apik menampilkan wajah kenabian mereka, seolah semua yg mereka lakukan adalah sesuai dengan amanah perintah agama. Padahal yg mereka lakukan hanya demi nafsu dan ego pribadi yg membuat mereka lupa apa sebenarnya hakekat sebuah agama. Yg justru membuat kita muak melihat apa itu agama, sebuah jalan yg dipergunakan manusia untuk mencari Tuhan namun ujungnya adalah egoisme semata.

Ini agamaku.. mana agamamu.??




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline