Lihat ke Halaman Asli

Rusli Rinaldi

hanya untuk bersenang senang

Lee Kuan Yew: Sang Otoriter Baik Hati

Diperbarui: 7 Agustus 2023   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.bbc.com/news/world-asia-31514860

Tidak semua pemimpin otoriter dianggap "jahat" atau buruk. Meskipun otoriterisme sering dikaitkan dengan penindasan dan pelanggaran hak asasi manusia, ada beberapa pemimpin otoriter yang dianggap berhasil dan membawa perubahan positif bagi negara mereka.

Beberapa pemimpin otoriter mungkin memiliki visi yang kuat dan berhasil membawa stabilitas, kemajuan ekonomi, serta pengurangan kemiskinan bagi negaranya. Mereka mungkin berhasil dalam membangun infrastruktur, meningkatkan kualitas pendidikan, dan mendorong inovasi ekonomi. Keberhasilan-keberhasilan ini dapat membuat mereka dianggap sebagai pemimpin yang efektif dan diberdayakan.

Lee Kuan Yew: Sang Otoriter Baik Hati

Lee Kuan Yew, sosok ikonik yang tak terlupakan dalam sejarah Singapura, dikenal sebagai seorang pemimpin otoriter yang berjiwa baik hati. Sepanjang perjalanan hidupnya, ia meninggalkan jejak kepemimpinan yang kuat dan bijaksana, memimpin negaranya dari kemiskinan menuju kemakmuran yang luar biasa. Meskipun sering digambarkan sebagai sosok tegas, pandai, dan tak kenal kompromi, Lee Kuan Yew juga menunjukkan sisi kemanusiaannya yang penuh kasih.

Pada tahun 1959, Lee Kuan Yew menjadi Perdana Menteri pertama Singapura setelah negara itu merdeka dari Malaysia. Dalam kepemimpinannya yang berlangsung selama lebih dari tiga dekade, ia memprakarsai perubahan revolusioner yang mengubah nasib Singapura. Pemimpin karismatik ini mengakui bahwa stabilitas politik dan keberhasilan ekonomi merupakan fondasi penting bagi perkembangan masyarakat.

Lee Kuan Yew memiliki visi yang jelas tentang bagaimana membangun Singapura menjadi negara maju dan modern. Ia fokus pada pembangunan infrastruktur, sistem pendidikan berkualitas tinggi, dan investasi dalam sumber daya manusia. Keputusan yang diambilnya dengan tegas dan cepat, serta kemampuannya untuk berpikir jauh ke depan, membantu Singapura melewati masa-masa sulit dengan sukses.

Meskipun berpegang teguh pada prinsip otoriter dalam kepemimpinannya, Lee Kuan Yew juga menunjukkan kepedulian mendalam terhadap kesejahteraan rakyatnya. Ia berusaha untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan standar hidup seluruh warga negaranya. Program perumahan yang berhasil dan program kesehatan yang canggih adalah contoh dari upayanya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.

Lee Kuan Yew juga menekankan pentingnya persatuan dan harmoni dalam masyarakat multikultural Singapura. Meskipun negaranya memiliki berbagai etnis dan agama, ia mendorong rakyatnya untuk hidup berdampingan dengan saling menghargai perbedaan satu sama lain. Sikap inklusif ini membantu menciptakan suasana damai dan kondusif untuk kemajuan Singapura.

Seiring berjalannya waktu, Lee Kuan Yew semakin disegani sebagai pemimpin global yang pandai dalam diplomasi. Ia memainkan peran penting dalam memajukan hubungan Singapura dengan negara-negara lain, terutama dalam hal ekonomi dan perdagangan. Kesuksesan Singapura sebagai pusat bisnis global pada saat ini, sebagian besar juga berkat jaringan dan kerjasama yang dibangunnya.

Namun, tak dapat diabaikan pula beberapa kebijakan otoriter Lee Kuan Yew yang menuai kontroversi. Pengawasan media yang ketat dan pembatasan kebebasan berbicara menjadi sorotan kritis dari beberapa pihak. Meskipun demikian, pengaruh Lee Kuan Yew dalam membawa Singapura ke puncak kesuksesan tetap menjadi inspirasi bagi banyak pemimpin dan negara di seluruh dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline