Lihat ke Halaman Asli

Ruslan Abdul Munir

Geospasial Enthusiast

Sembilu Deritamu

Diperbarui: 27 Agustus 2024   10:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pexels/Elijah O'Donnell

Rintihan perih yang terkubur sang elegi

Untaian kata tak lagi iringi rintihan hati

Siluet pagi meranggas bersama mawar berduri

Lembayung senjaku memerah mengusik relung hati

Antara gamang, gusar, menanti sebuah misteri

Niscaya diri tak mampu lagi tuk berlari

Aku bagaikan seorang petani yang menanti sepotong padi

Berbekal asa yang terpatri dalam diri

Diriku datang dari barisan yang terbuang

Untuk mencari jalan hidupku yang menghilang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline