Relawan, Kata yang biasa kita dengar sehari hari. Apalagi ketika berlangsung pemilu , pilkada atau acara yang membutuhkan orang banyak. Kata relawan seringkali muncul. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) , kata Relawan atau sukarelawan adalah orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela (tidak karena diwajibkan atau dipaksakan).
Relawan memang orang yang punya 'kelebihan' karena mau melakukan sesuatu tanpa mengharap imbalan, bayaran atau sesuatu yang bersifat materi. Relawan mau melakukan sesuatu karena unsur panggilan hati. Karena percaya , apa yang dilakukan akan punya manfaat untuk orang lain.
Tak semua orang mau dan mampu menjadi relawan. Karena tuntutan pekerjaan relawan bukan tidak punya resiko. Seperti pekerjaan pada umumnya, relawan mengerjakan suatu pekerjaan yang mungkin tidak menarik untuk orang kebanyakan.
Sejatinya, relawan merupakan individu yang hadir bukan karena perintah apalagi paksaan. Kehadiran relawan pada suatu pekerjaan atau aksi biasa dikarenakan motif yang juga unik. Kadang terdengar begitu idealis bahkan bisa dinilai klise untuk orang yang tak mengerti dunia relawan.
Apa kata Para Pakar Tentang Relawan
Relawan memang tak ada dalam hirarki piramida pekerja profesional. Dalam sistem dunia kerja, relawan menempati ruang ruang yang tak tersentuh oleh staf pelaksana, walaupun pada kenyataannya banyak staf pelaksana yang direkrut dari sekumpulan relawan.
Perbedaan yang nyata antara seorang relawan dan staf pelaksana adalah gaji, ikatan kerja, dan peraturan yang mengikatnya. DuBois dan Miley (1992:90) memberikan sebuah definisi : Relawan ialah orang yang memberikan layanan tanpa gaji, memainkan peran penting dalam pelaksanaan pelayanan sosial.
Walau tanpa bayaran gaji, peran relawan memegang peran penting dalam pelayanan sosial kemanusian. Sebuah ranah yang tak dijangkau para pekerja profesional yang dibayar. Relawan mau mengerjakan layanan sosial kemanusian yang sifatnya nirlaba, membantu pihak lain (orang dalam posisi membutuhkan) , mengerahkan ketrampilan, waktu dan tenaganya.
Tak jarang seorang relawan mendedikasikan waktu, tenaga dan bahkan mempertaruhkan nyawa dan keselamatannya untuk membantu orang lain. Seorang relawan bencana misalnya, rela melakukan pencarian (SAR) , rescue (penyelamatan) tanpa ada bayaran. Motivasinya adalah menolong , membantu atau menyelamatkan. Tentu, bukan imbalan materi yang didapat seorang relawan namun 'imbalannya' biasanya bersifat immateri. Suatu kepuasan jiwa, kesenangan perasaan, kebahagian batin.
Semua yang didapat bersifat perasaan yang immateri yang tidak bisa diukur oleh nilai uang atau nilai materi. Uniknya, apa yang didapat immateri ini bersifat addict, artinya menjadi keinginan yang ingin dirasakan kembali, berulang.
Jadi jangan heran bila ada relawan yang bersedia melakukan sebuah pekerjaan secara berulang ulang. Dibeberapa tempat berbeda dengan kondisi yang juga berbeda. Relawan menjadikan pekerjaan yang dilakukan sebagai kumpulan pengalaman yang membanggakan sekaligus membahagiakan. Memang ada relawan yang hanya menyimpannya sendiri namun ada juga relawan yang membagikan kisahnya untuk banyak orang. Tak ada yang salah dengan dua hal ini.