Lihat ke Halaman Asli

Rushans Novaly

TERVERIFIKASI

Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Jemput Bola Layanan PSBR Bambu Apus Untuk Remaja Putus Sekolah di Tangerang Patut Diacungi Jempol

Diperbarui: 20 Oktober 2016   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasrifah Musa Membuka Kegiatan awal Layanan Home care PSBR Bambu Apus di Desa Sodong (doc : Desa Sodong)

Ada yang berbeda di ruang serbaguna Desa Sodong, Tigaraksa Tangerang pagi itu, 24 remaja tekun mengikuti sesi pelatihan desain grafis . Hening, yang terdengar hanya suara narasumber yang lantang  memberikan cara mengedit foto lalu meng-insert gambar. Mata mata yang tak berkedip itu terus menatap layar proyektor. 

Sesekali beberapa peserta yang rata rata berusia 15-18 tahun mengangkat tangan untuk bertanya atau meminta penjelasan tambahan karena belum mengerti. Dengan sabar , narasumber yang bernama Heri Irawan menjawab dan menjelaskankembali  materi desain grafis .

Selain pelatihan desain grafis rupanya masih ada pelatihan sablon dan pelatihan membuat tas rajut. Sesi pelatihan dibuat dalam 15 kali pertemuan dibagi selama sepekan dua kali. Setiap sesi pelatihan  berlangsung selama hampir 4 jam.

Waktu pelatihan dilakukan dipagi hari. Peserta adalah remaja putus sekolah  dari keluarga pra sejahtera . Remaja yang dalam kesehariannya tidak mendapatkan pendidikan formal karena tak memiliki biaya untuk meneruskan sekolah. Remaja remaja  ini berasal dari beberapa desa di Kabupaten Tangerang.

Tas Rajut Hasil Peserta Layanan Home Care PSBR Bambu Apus

Peran Jemput Bola Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus dalam Menangani PMKS

Bila sebelumnya PSBR Bambu Apus  yang berada dibawah lingkup Dirjen Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial melakukan sistem Cottege System , dimana anak akan ditempatkan disebuah keluarga asuh. Saat ini PSBR Bambu Apus juga menerapkan sistem Home Care.

Program home care ini menyasar langsung ke lokasi dimana remaja PMKS berada. Dengan begitu , layanan PSBR bisa jauh lebih maksimal dan efektif. Mengingat sebagian remaja putus sekolah juga bekerja serabutan untuk membantu keuangan keluarga mereka masing masing.

Sebuah terobosan untuk menangai masalah sosial dan kesejahteraan  yang ada.  Remaja sebagai penerus bangsa perlu mendapatkan ketrampilan (skill)  yang berguna . sehingga diharapkan dengan kertampilan yang dimiliki maka remaja ini bisa menata hidupnya. Selain juga menghindari para remaja jatuh kedalam perbuatan negatif sehingga tidak menjadi beban sosial di masyarakat .

Penanggung jawab pelaksana layanan home care PSBR Bambu Apus  ,Hasrifah Musa  secara resmi membuka pelatihan ketrampilan  di ruang serba guna desa Sodong . Pelatihan ketrampilan ini adalah bagian dari pelayanan home care PSBR Bambu Apus . Selain itu hadir pula  anggota tim PSBR yang lain seperti  Junaidi , Hj Habibi dan Ning Nurhayati .

Upaya PSBR Bambu Apus ini mendapat bantuan fasilitas dari kepala desa , Donny Bambang Priangga. Bantuan fasilitas ini juga bagian dari upaya desa Sodong dalam mengembangkan program “desa emas”. Sebuah program yang berfokus pada lima pilar pembinaan. Dan salah satu pilar tersebut adalah bina karakter. Dimana remaja putus sekolah yang sebelumnya mendapatkan pembinaan  karakter juga mendapatkan kertrampilan dari PSBR Bambu Apus.

Kepala Desa Sodong , Doni Bambang P bersama Wira Desa, H. Riyadno mendampingi peserta pelatihan PSBR Bambu Apus

Sejarah Singkat PSBR Bambu Apus
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline