Ada yang berbeda di ruang serbaguna Desa Sodong, Tigaraksa Tangerang pagi itu, 24 remaja tekun mengikuti sesi pelatihan desain grafis . Hening, yang terdengar hanya suara narasumber yang lantang memberikan cara mengedit foto lalu meng-insert gambar. Mata mata yang tak berkedip itu terus menatap layar proyektor.
Sesekali beberapa peserta yang rata rata berusia 15-18 tahun mengangkat tangan untuk bertanya atau meminta penjelasan tambahan karena belum mengerti. Dengan sabar , narasumber yang bernama Heri Irawan menjawab dan menjelaskankembali materi desain grafis .
Selain pelatihan desain grafis rupanya masih ada pelatihan sablon dan pelatihan membuat tas rajut. Sesi pelatihan dibuat dalam 15 kali pertemuan dibagi selama sepekan dua kali. Setiap sesi pelatihan berlangsung selama hampir 4 jam.
Waktu pelatihan dilakukan dipagi hari. Peserta adalah remaja putus sekolah dari keluarga pra sejahtera . Remaja yang dalam kesehariannya tidak mendapatkan pendidikan formal karena tak memiliki biaya untuk meneruskan sekolah. Remaja remaja ini berasal dari beberapa desa di Kabupaten Tangerang.
Peran Jemput Bola Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus dalam Menangani PMKS
Bila sebelumnya PSBR Bambu Apus yang berada dibawah lingkup Dirjen Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial melakukan sistem Cottege System , dimana anak akan ditempatkan disebuah keluarga asuh. Saat ini PSBR Bambu Apus juga menerapkan sistem Home Care.
Program home care ini menyasar langsung ke lokasi dimana remaja PMKS berada. Dengan begitu , layanan PSBR bisa jauh lebih maksimal dan efektif. Mengingat sebagian remaja putus sekolah juga bekerja serabutan untuk membantu keuangan keluarga mereka masing masing.
Sebuah terobosan untuk menangai masalah sosial dan kesejahteraan yang ada. Remaja sebagai penerus bangsa perlu mendapatkan ketrampilan (skill) yang berguna . sehingga diharapkan dengan kertampilan yang dimiliki maka remaja ini bisa menata hidupnya. Selain juga menghindari para remaja jatuh kedalam perbuatan negatif sehingga tidak menjadi beban sosial di masyarakat .
Penanggung jawab pelaksana layanan home care PSBR Bambu Apus ,Hasrifah Musa secara resmi membuka pelatihan ketrampilan di ruang serba guna desa Sodong . Pelatihan ketrampilan ini adalah bagian dari pelayanan home care PSBR Bambu Apus . Selain itu hadir pula anggota tim PSBR yang lain seperti Junaidi , Hj Habibi dan Ning Nurhayati .
Upaya PSBR Bambu Apus ini mendapat bantuan fasilitas dari kepala desa , Donny Bambang Priangga. Bantuan fasilitas ini juga bagian dari upaya desa Sodong dalam mengembangkan program “desa emas”. Sebuah program yang berfokus pada lima pilar pembinaan. Dan salah satu pilar tersebut adalah bina karakter. Dimana remaja putus sekolah yang sebelumnya mendapatkan pembinaan karakter juga mendapatkan kertrampilan dari PSBR Bambu Apus.
Sejarah Singkat PSBR Bambu Apus