Lihat ke Halaman Asli

Rushans Novaly

TERVERIFIKASI

Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Jelajah Australia, Memotret dari Sudut Lain Eksotisme Australia

Diperbarui: 24 Juli 2016   08:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama usai lauching Window on Australia (sumber : Rushan Novaly) 2016

Siapa yang pertama kali menemukan Australia ? Biasanya jawabannya adalah James Cook. Padahal sejatinya orang yang menemukan Australia adalah orang Indonesia, yaitu orang orang dari suku bugis. Pelaut sejati asal Sulawesi selatan. Menggunakan kapal phinisi yang melegenda. Suku Bugis berhasil menginjakkan kaki di Australia jauh sebelum James Cook  datang.

Sayang, suku Bugis tidak me-literasikan kedatangannya di Australia. Tidak segera membuat peta tanah yang baru mereka temui. Interaksi antara suku bugis dengan kaum aborigin telah terjadi berabad abad sebelumnya. Sebelum kaum Eropa bermigrasi ke Australia.

Ajaran Islam pun pertama kali dikenalkan kepada suku asli Australia juga oleh orang orang suku Bugis. Islam masuk Australia sudah berabad abad yang lalu. Jadi , jelas suku Bugis punya peranan yang cukup penting dalam pola persahabatan antara Indonesia dan Australia. Sebagai dua negara besar yang saling bertetangga.

Australia sebagai negara terdekat yang hanya berbatasan dengan laut menyadari Indonesia sebagai tetangga depan yang harus dihormati. Dengan jumlah penduduk yang mencapai seperempat milyar, dengan sumber daya alam yang melimpah tentu Australia memliki pandangan tersendiri terhadap Indonesia.

Adalah ABC sebuah media besar Austaralia yang memulai sebuah hal yang harus diapresiasi. ABC melalui  Australia Plus Indonesiamembuka kerjasama dengan tiga media besar di Indoensia, MNC Group, Detik.Com, Kompas.Com .

Dari kiri : Carolina Damanik (Kompas.com), Juanita Wiratmaja (MNC News), Ikhwanul Habibi (Detik.com) tiga jurnalis yang sebulan ikut Jelajah Australia (sumber : Rushan Novaly)

Selama hampir satu bulan tiga orang jurnalis dari tiga media ini menjelajahi Australia. Memotret hal hal  unik dan menarik . Ikhwanul Habibi dari detik.com, Juanita Wiriatmaja dari MNC Group dan Carolina Damanik dari Kompas.com.

Banyak hal yang didapat ketiganya dari meng-eksplor Australia. Mulai dari situs bersejarah, Museum, Kebudayaan, peternakan sapi hingga kuliner khas Australia. Cerita cerita menarikpun mengalir dari tiga jurnalis ini. Sebuah penjelajahan yang tak terlupakan .

Kehangatan Halal Bil Halal Australia Plus

Suasana Thamrin Room di Hotel Mandarin Oriental nampak semarak pada Jum’at(22/7). Para undangan memenuhi ruangan Ballroom. Lalu lintas Jakarta yang macet pada sore menjelang malam tak menyurutkan langkah para undangan untuk hadir dalam acara “Halal Bil Halal Eid-ul Fitr 1437H and Launch of Window on Australia 2016 “

Hadir Mentri Komunikasi dan Informasi  Rudiantara, tiga pimpinan dari tiga media yang bekerja sama , dari Kompas.com hadir Wisnu Nugroho,  dari MNC Goup hadir Arya Sinulingga sementara dari Detik.co hadir Arifin Assegaf.

Acara ini juga dihadir pihak Kedutaan Besar Australia di Jakarta yang diwakili oleh Deputy Justin Lee yang ternyata fasih berbahasa Indonesia. Yang menarik, hadir pula ketua DPR RI Ade Komarudin yang mengenakan batik biru . Pria yang akrab disapa Akomini membeberkan  sejarah asal muasal Halal Bil Halal yang merupakan tradisi asli orang Indonesia dalam kata sambutannya yang menggunakan dua bahasa, Inggris dan Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline