Sedan premium itu melaju tenang, dalam kabin yang senyap terdengar alunan suara Bruno Mars. Diluar panas terik tak terasa sama sekali. Saya yangberada disamping supir memperhatikan sebuah logo kecil yang dari dalam terbaca terbalik. I’m V-Kool.
Di kabin belakang, my bos sedang asik memberi perintah melalui smartphone kepada beberapa teman teman saya yang juga bawahannya langsung. Saya sendiri bisa ikut didalam sedan mewahnya karena diwajibkan ikut serta karena ada peresmian salah satu gerai toko di selatan Jakarta.
Didalam kabin terasa sekali udara sejuk mengalir , saya melirik , AC hanya diposisikan paling rendah. Pikir saya, ini AC mobilnya yang jempolan atau karena mobilnya yang memang mahal. Asal tahu saja, sedan mewah ini berharga sekitar 600 jutaan. Harga yang hanya bisa saya bayangkan saja. Mahal .
Karena iseng, saya pun bertanya pada supir yang saya kenal dengan baik. “ Mas Jon, ACnya kok di level rendah saja udah sejuk begini ya ? “ .
Rupanya bos saya dibelakang yang malah menjawab. Dengan suaranya yang berat khas itu. Bos saya menunjuk pelapis kaca yang dimiliki sedan inilah yang membuat kerja AC jadi minim. Rupanya bos saya ini cukup paham dengan cara kerja palapis kaca. Dengan detail ia memberikan penjelasan kemampuan pelapis kaca dalam melepas panas sinar Matahari dengan begitu kabin mobil tetap dalam suhu yang rendah. Ada dua jenis sinar yang ditolak, sinar UV dan sinar Infra Red yang menimbulkan panas .
Karena suhu kabin yang rendah maka kerja AC otomatis jadi tak perlu diposisikan maksimal. Pelapis kaca yang digunakan menurut bos saya yang terbaik di dunia, nomor satu di Indonesia . Bos saya menyebutkan merek V-Kool. Bos saya ternyata cukup fanatik dengan merek V-Kool, dua mobil keluarga yang ia miliki juga dipasangi pelapis kaca merek V-Kool.
“Biar lebih mahal tapi puas, selain mampu melepas panas dengan sangat baik, V-Kool juga memberikan kenyaman dalam melihat sekeliling yang tetap nampak jelas “. Itulah yang saya dengar dan itu pula yang saya rasakan ketika melihat dari kaca depan yang sangat terang padahal bila dilihat dari luar orang didalam mobil tak jelas terlihat . Inilah metode ‘One way’ .
Tahu sendirilah, jalanan Jakarta tidaklah seratus persen aman. Disimpang lampu merah sering kali anggota’ begal jalanan’ beraksi . Kelompok spesialis yang memecahkan kaca mobil untuk berbuat kriminal ini tentu meresahkan. Dengan menggunakan pelapis kaca merek V-Kool , privasi pengendara bisa terjaga. Dengan shading coefficient yang berkisar 0,5 hingga 0,3 maka bayangan orang didalam mobil sulit terlihat dari luar.
Bos saya juga bercerita tentang kegiatan sang istri yang suka wara wiri dengan menyetir sendiri . Untuk keamanan, bos saya memilih pelapis kaca V-Kool dengan kegelapan diatas 60% namun punya cahaya tampak atau Visible Light Transmission (VLT) mencapai angka 40% . Dengan shading coefficient yang sangat rendah maka sang Istri tak terlihat dari luar. Jujur saja saat itu saya tak mengerti maksud dari VLT dan shading coefficient , yang saya tahu persentase kegelapan. Mau bertanya lebih lanjut , sungkan juga. Mosok bos ditanya ini itu masalah pelapis kaca. Sudah saya pendam saja. Itulah pertama kali saya mengenal lebih dekat dengan V-Kool.Hingga...
Merasakan Langsung Kehandalan V-Kool di Flagship Outlet di Kemayoran
Minggu(29/5) saya bersama tiga puluh kompasianer mendapatkan kesempatan untuk melihat lebih dekat kehandalah pelapis kaca V-Kool . Kesempatan langka ini sangat saya harapkan untuk membuktikan apa yang telah saya rasakan tiga tahun yang lalu ketika saya duduk didalam kabin sedan mewah bos saya ketika itu.