Tampilan luar Hotel Swiss Belhotel, gaya Origami yang menarik | Sumber : Rushan
Apa yang terbayang dibenak anda tentang sebuah hotel? Layanan , Kamar, Fasilitas, Makanan. So, mungkin ditambahkan lokasi hotel, akses hingga terakhir harga. Bila itu yang ada didalam benak anda , ada baiknya anda mencoba sebuah hotel yang baru saja beroperasi di selatan Jakarta.
Berlokasi wilayah hijau nan tenang di kawasan Metro Pondok Indah. Sebuah Kawasan hunian para The Have Jakarta. Tak jauh dari kawasan perkantoran dan jasa yang tumbuh di dua sisi jalan bebas hambatan Outer Ring Road (ORR) Tangerang Serpong - Jakarta.
Hotel Swiss Belhotel lahir dengan konsep homey Jepang. Sebuah gaya layanan yang memberikan penuh kehangatan dan persahabatan layaknya didalam rumah sendiri.
Bukan sebuah alasan sembarangan memilih kawasan selatan Jakarta. Selain dihuni banyak pesohor, pejabat dan tentu para pemilik modal besar. Segmen kelas menengah atas menjadi sasaran bidik. Swiss belhotel sadar betul menjaring kalangan menengah atas punya karakteristik tersendiri.
Selain itu Hotel Swiss Belhotel juga menyasar para wisatawan asal negara Matahari Terbit, maka wajar saja huruf kanji terlihat menjadi bahasa pengantar selain bahasa Inggris. Malah ada beberapa tamu asal Jepang yang menyewa kamar hingga beberapa bulan.
Sushi, Makanan Jepang yang sudah melegenda| Sumber : Uci Juneidi
Menikmati Sajian Swiss Belhotel
Sabtu (30/4) saya mendapat undangan Kompasiana Coverage untuk melihat lebih dekat Hotel Swiss Belhotel yang soft launching pada 18 Maret 2016. Tak sulit menemukan Hotel Swiss Belhotel karena berada tepat disamping Halte Busway Pondok Indah I. Saya disambut Michel Atihuta, wanita cantik yang menjadi PR Swiss Belhotel. Michel memberikan banyak penjelasan tentang hotel berbintang empat ini.
Siang itu, saya beserta empat teman Kompasianer dan seorang admin yang ikut mendampingi menjajal Swiss Cafe Restaurant yang ada dilantai dasar di sayap sebelah kanan. Dalam penataannya, restaurant ini didekor dengan sentuhan ciamik, tersedia 80 seat, dilangit restauran terdapat 9 lampu gantung melingkar ditengah restauran. Selasar Restaurant terlihat cukup luas. Memudahkan pengunjung untuk lalu lalang.
Untuk pilihan main course, ada Internasional (Asia) dan Local Food. Ketika saya hadir, makanan Jepang menjadi titik yang lebih ditonjolkan. Menurut Navilah Rahmanina, F&B Manager semua racikan makanan disesuaikan dengan pengolahan aslinya. Rasa yang dihadirkan disesuaikan dengan rasa masakan asalnya. Navilah mencontohkan bila memasak rendang padang, maka racikan sesuai dengan rasa pedas rendang .