[caption id="attachment_363576" align="aligncenter" width="448" caption="Unboxing Samsung S6 terkoneksi dengan Central Park (Dokpri)"][/caption]
Jum'at malam , 24 April 2015 ruang studio kompasiana lantai enam sibuk mengatur acara nangkring S6. Ada kesibukan yang luar biasa. Seluruh kru kompasiana terlihat mondar mandir mengatur jaringan koneksi dengan central park dimana bung Wicak dari kompas.com akan mereview flagship terbaru samsung yang sedang mencuri perhatian dunia.
Raja, Ela dan Babeh terlihat menjajal koneksi yang masih on/off . Kadang suara terdengar jelas kadang malah tak terdengar sama sekali. Beberapa kali juga gambar menghilang dari layar. Rupanya jaringan koneksi internet dengan central park masih terkendala.Kompasianer yang telah hadir akhirnya menunggu sembari menyantap makanan jepang yang telah disiapkan.
Kendala jaringan koneksi akhirnya teratasi walau belum sempurna. Acara "Unboxing Samsung S6" akhirnya live. Jrengg...inilah nangkring berbasis teknologi teleconfrence pertama yang penulis ikuti. Selain 25 kompasianer yang ada diruangan studio lantai 6 ikut juga kompasianer dari luar kota. Ada Edy Rusdiono dari Surabaya juga ada Riana Dewie dari Yogyakarta yang keduanya berhasil memenangkan review samsung S6 dan diganjar ikut serta acara Southest Asia World Tour di Singapura. Selain mereka berdua ikut juga beberapa kompasianer dari luar kota menggunakan fasilitas Hangouts.
Acara dimulai dari pertanyaan bung Wicak tentang konsep dibalik diluncurkannya S6. Sebagai ponsel berkasta premium , S6 digadang gadang menjadi rival yang sepadan dengan Iphone 6 . Pihak samsung menyatakan flagship teranyar ini punya konsep yang dimulai dari nol. Kelahiran S6 memang dimulai dengan sebuah proyek yang dinamai Project Zero. S6 adalah produk yang memang dibuat dengan sebuah konsep yang tidak meneruskan dari generasi sebelumnya S5. Mulai dari casing metal berkualitas tinggi , metal yang digunakan adalah sejenis metal untuk membuat body pesawat.Ringan namun sangat kokoh. Desain futuristik masadepan . Semua fitur dan kemampuan disesaki oleh teknologi masa depan. Maka tagline : The Next is Now memang wajar disandang S6.
Pertanyaan bung Wicak selanjutnya apa yang paling istimewa dari kemampuan S6. Karena S6 memang unggul hampir disemua lini saat ini. Pihak samsung langsung menunjuk Fitur kamera-lah yang paling menonjol dan istimewa. Untuk kemampuan kamera selain menggunakan apperture yang lebih kecil f 1,9 , sudah ditanam sensor sony IMX240 generasi terbaru . Dengan kamera depan berkuatan 5 MP dan kamera belakang sebesar 13 MP. Untuk urusan selfie kamera S6 dijamin mampu menangkap dengan sudut yang lebih lebar hingga 120°. Mau mengambil gambar di tempat gelap sekalipun atau tempat yang terang benderang keduanya sama baiknya. Berkat Auto real time High Dynamic Range (HDR) di bantu smart optical image stabilization (OIS) dan dilengkapi oleh IR Detect White Balance . Kemampuan sensitifitas kamera jauh lebih optimal dalam menangkap objek gambar.Fitur kamera S6 selalu siaga hanya dengan mengetuk icon home dua kali, fungsi kamera siap digunakan. Hanya butuh waktu 0,7 detik.
Pada termin tanya jawab kompasianer di dalam ruang studio begitu aktif. Pertanyaan kompasianer tentang daya tahan layar kaca , seberapa kuatkah layar S6 menahan beban. Mengingat sering terjadi ponsel retak atau melengkung ketika tanpa sengaja diduduki. Pihak samsung di Central Park langsung saja membenturkan layar S6 ke sisi meja . Penulis menyaksikan begitu kerasnya suara benturan antara S6 dengan meja. Tes spontan itu langsung ditanggapi pembawa acara : daripada di benturkan mending dilempar kesini aja pak.... Kekuatan layar kaca S6 mampu manahan beban tekanan lebih dari 33 kg . Kekuatan S6 empat kali lebih kuat dari generasi sebelumnya. Ketahanan ini didapat berkat perlindungan Gorilla Glass generasi terbaru dari Corning Corp. Jadi diduduki sekalipun S6 tak akan melengkung apalagi retak begitu jawaban pihak Samsung dari Central Park.
[caption id="attachment_363578" align="aligncenter" width="448" caption="Kompasianer sedang berdiskusi tentang S6 (Dokpri)"]
[/caption]
Pertanyaan yang menarik dari kompasianer di ruang studio adalah tentang S6 Kloningan alias KW yang mulai beredar dipasaran gelap. Mengenai hal ini pihak Samsung menyatakan dibody ponsel tertera kode khusus yang mempunyai nomor unik yang bisa dilacak pihak samsung . Dari nomor unik ini bisa diketahui keaslian si produk S6 . Pihak samsung sendiri menyarankan agar membeli S6 di tempat resmi yang telah ditunjuk pihak samsung sebagai reseller. Keaslian S6 pasti 100%.
Kompasianer Riana Dewie yang langsung menjajal flagship S6 di Singapura juga menceritakan pengalamannya. Selama satu hari penuh , kompasiner asal Yogya itu dipinjamkan ponsel S6 . Selama satu hari itu pula ia menjajal fitur yang ada. Mulai dari kamera, ketajaman layar, kekuatan battery hingga fitur canggih lainnya. wanita berkacamata itu puas dan mengakui S6 memang punya kecanggihan dan keindahan body dan warna yang menawan. Sayangnya ponsel canggih itu harus dikembalikan lagi kepada pihak samsung.
Secara spesifik kompasianer Eddy Rusdiono menyoroti ketajaman kamera dalam membidik objek gambar. Lelaki yang berprofesi sebagai guru bahasa Inggris itu membidik bunga tulip yang memliki aneka warna yang cerah. Hasilnya ...wow seperti warna aslinya. Tidak meleset sedikitpun. Hal ini dikomentari oleh kompasianer asal Yogya bagaimana bila mengambil gambar bunga dengan detail warna yang berbeda. Bila hasil gambar tidak berubah warna, maka ia yakin S6 memang luar biasa. S6 memang memiliki sensitifitas kamera yang menghasilkan detail gambar yang real sesuai aslinya. Hal ini pernah dijajal secara khusus oleh GSMArena di Barcelona ketika S6 pertama kali muncul pada ajang Mobile World Congress .