Kemarin (27/2/14) saya mengunjungi sebuah acara di wilayah tanjung pasir , Tangerang. Perjalanan saya dari rumah menuju tempat acara cukup jauh. Dua jam perjalanan . Dari dalam mobil saya pun menyaksikan perkembangan pembangunan di wilayah utara kabupaten Tangerang. Cukup pesat. Jalan sudah di hotmix dengan beton yang cukup rapi dan terlihat kuat. Kiri kanan masih terlihat cukup banyak areal pertanian yang cukup luas. Rata rata tanaman padi. Masih menghijau karena mungkin baru ditanam. Dibeberapa tempat, air menggenangi rumah warga dan beberapa sekolah. Walau tingginya tak lebih dari sepuluh centimeter tapi terlihat cukup mengganggu aktifitas warga. Mungkin karena sudah terbiasa terkena banjir, tak ada aktifitas pengungsian , posko banjir atau upaya merelokasi rumah dan sekolah yang langganan terkena banjir. Warga terlihat pasrah dan sebagian asyik meneruskan aktifitasnya walau terlihat tidak nyaman dan tidak sehat.
Wilayah utara kabupaten tangerang mempunyai bayak sungai dan kali yang bermuara pada laut utara jawa. Sungai dan kali kecil itu berwarna coklat pekat , banya k warga yang menggunakan sungai dan kali itu sebagai tempat mencuci pakaian, mandi dan buang air. Sebagian terlihat warga membersihkan karung bekas, tanaman kangkung hingga tempat berenang sebagian anak anak. Dari faktor kesehatan aktifitas warga ini tentu tidak sehat dan cenderung mengundang penyakit. Entah karena sudah menjadi budaya , tindakan warga ini sepertinya tak mendapat perhatian khusus dari dinas terkait di Pemda Kabupaten tangerang.
Perjalanan di utara kabupaten tangerang mulai memasuki pesisir pantai. Memasuki wilayah tanjung anom perjalanan masih terlihat asri dan pemandangan asri khas pesisir cukup mengasyikan namun mulai memasuki wilayah pantai sukadiri , jalanan mulai berlubang dan pemandangan di dominasi rumah rumah semipermanen yang terlihat tidak terawat dan terkesan kumuh. Bau amis ikan asin yang sedang dijemur begitu kuat menusuk hidung. Di sepanjang pesisir mulai terlihat kios kios pedagang ikan laut. Sangat sederhana dan tidak ada promosi yang menarik. Tak ada kawasan khusus penjualan ikan segar yang dibuat secara permanen dan sehat. Entah karena tak menguntungkan secara ekonomis atau belum menjadi perhatian pemda. Perjalanan saya akhirnya mulai memasuki wilayah tanjung pasir.
Tanjung pasir sendiri adalah sebuah desa yang termasuk di dalam kecamatan teluk naga. Di Tanjung pasir terdapat tempat penyeberangan menuju kepulauan seribu. Juga terdapat Pos TNI Angkatan laut . Tanjung pasir merupakan tempat wisata pantai yang cukup terkenal di wilayah utara kabupaten tangerang. Di sini mudah ditemui tempat makanan yang menyediakan aneka panganan laut. Berjajar tempat makan tersebut. dari yang terlihat cukup tertata baik hingga yang terlihat sederhana sekali.
Pantai Tanjung pasir berwarna hitam dan landai. Perahu kayu terlihat tertambat menunggu penumpang yang akan menyeberang. Beberapa orang mencoba menawarkan jasa mereka. Namun sayang , pantai ini berpenampilan kotor penuh sampah , sangat tak cocok sebagai tempat untuk berwisata. Sampah ada dimana mana. Tak tersedia tempat sampah yang cukup. Tak ada petugas kebersihan yang menyapu dan membersihkan pantai. Bila saja tempat ini ditata dan dirawat dengan baik pantai tanjung pasir bisa menjadi sebuah tempat yang menyenangkan untuk menikmati deburan ombak laut jawa. Siapa yang peduli ayo angkat tangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H