Lihat ke Halaman Asli

Rushans Novaly

TERVERIFIKASI

Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Asyiknya Sehari Mengelilingi Indonesia di TMII

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14277577531653733176

Dari sabang sampai merauke

berjajar pulau pulau

sambung menyambung menjadi satu

Itulah Indonesia

Lirik lagu diatas pasti  sering kita dengar.  Lirik yang memberikan informasi bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, luas, kaya dan  beragam. Dari Sabang sampai Merauke. Dari Miangas hingga Pulau Rote . Beribu ribu pulau bertebaran bak mutiara .

Dengan luas wilayah mencapai  5.180.053 Km² , terdiri dari 13.487 pulau dan panjang dari ujung barat ke ujung timur mencapai 3.977 mil. Indonesia kini dihuni hampir seperempat milyar manusia dengan bermacam macam suku bangsa, ras, agama dan budaya. Ada 746 bahasa daerah (Pusat Bahasa Kemendiknas) selain itu ada 1.128 suku bangsa yang beragam (BPS, sensus 2010) . Sungguh sebuah kekayaan dan anugrah yang harus disyukuri.

Kekayaan alamnya luar biaya. Tanahnya subur. Lautnya luas penuh harta karun. Perut buminya kaya akan hasil tambang yang melimpah. Indonesia zambrut khatulistiwa bak mutu manikam. Saking suburnya tanah Indonesia, tongkat kayu berubah jadi tanaman (Lirik lagu Koes Plus).

Rasa bangga dan cinta tanah air seharusnya terpatri didalam jiwa bangsa ini. Kerusuhan, perselisihan, bentrokan, permusuhan antar anak bangsa seharusnya tak pernah ada di bumi Indonesia. Karena kita sudah berjanji dan bersepakat pada tahun 1928 dalam sebuah sumpah yang agung, Sumpah pemuda. Berbangsa satu Bangsa Indonesia, Berbahasa satu Bahasa Indoesia.

Relief Sumpah Pemuda di Gerbang TMII (Doc: Pribadi)

Tapi sayangnya rasa bangga terhadap tradisi  anak negeri  kini semakin merosot. Kebanggaan terhadap budaya nasional yang kaya semakin terkikis oleh budaya asing. Makanan daerah yang beragam seakan kalah pamor dengan makanan asal negeri asing. Nyanyian daerah seakan tenggelam diantara gemerlap nyanyian bangsa lain. Kita seperti kehilangan identitas diri . Lupa bahwa bangsa ini mempunyai kekayaan budaya, tradisi luhur yang patut dilestarikan. Kita baru terhenyak ketika bangsa lain meng-klaim budaya dan nyanyian daerah kita. Masih ingat kasus batik dan lagu  rasasangange yang di-klaim negara serumpun kita.

Beruntung masih ada sebuah kompleks budaya yang bernama Taman Mini Indonesia Indah, sebuah miniatur Indonesia yang berdiri kokoh mengingatkan betapa kaya dan beragamnya bangsa Indonesia. Taman wisata yang luasnya mencapai 150 hektar ( 1,5 Km²)  ini berada di timur Jakarta. Dibangun sejak tahun 1972 dan selesai pada tahun 1975 .Buah dari ide cemerlang Ibu Tien Soeharto, seorang Ibu negara yang punya visi tentang rasa  cinta dan bangga terhadap tanah air Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline