Lihat ke Halaman Asli

Rushans Novaly

TERVERIFIKASI

Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Malam Ini , Seharusnya Ada Film G-30-S/PKI

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14117993201828952342

[caption id="attachment_325916" align="aligncenter" width="408" caption="sumber: www.republika.com"][/caption]

Dulu, ketika Orba masih berkuasa. Ketika TVRI masih menjadi TV monopoli di negeri ini. Setelah berita malam jam 19:00 berakhir. Maka Film Pengkhianatan G 30 S/PKI akan segera diputar. Biarpun setiap tahun selalu diputar , saya (waktu itu saya masih duduk di bangku SD) dan teman sebaya sudah menunggu nunggu film itu sejak sore hari. Sambil menunggu biasanya kami mengulas film itu secara amatiran. Terutama adegan adegan dimana para jenderal diculik dan disiksa di Lubang buaya. Adegan yang masih saya ingat hingga saat ini adalah ketika salah satu penculik dan penyiksa para Jenderal itu berkata: "darah itu merah Jenderal !!!" .

Ada nuansa  kekejaman fisik yang menonjol di Film tersebut. saya dan teman sebaya tak banyak protes dan meyakini itulah kekejaman dan kebiadaban PKI dan antek anteknya. Bila Film ini berhasil membuat sebuah opini , maka Film cukup berhasil . Walau bila dicermati ada yang janggal dibeberapa titik. Dulu ketika saya SD, saya berpikir ; Pasukan pasopati yang bertugas menjemput dan menculik para jenderal bergerak dari titik base ops lubang buaya pada dini hari lalu bergerak melakukan penjemputan , berapa waktu yang dibutuhkan hingga kembali lagi ke Lubang buaya. Ingat Film ini adalah Film kisah nyata berdasarkan fakta. Tahun 1965, saya yakin jalan di Jakarta tidak sebagus saat ini. Ruas jalan juga terbatas. Sehingga pergerakan pasukan akan membutuhkan waktu yang lebih lama dari saat ini. Nah, menurut hitungan saya ketika saya SD , seharusnya para jenderal yang dijemput baru akan sampai menjelang pagi atau waktu shubuh. tapi di Film tersebut waktu penyiksaan terlihat sangat panjang. Dan terlihat sangat riuh rendah gegap gempita lengkap dengan nyanyian dan tarian para gerwani.

Menurut saya ketika itu. Lubang buaya masih berupa hutan karet dan bagi sebuah gerakan militer yang rahasia seharusnya gerakannya harus senyap dan cepat. Karena menghindari kemungkinan operasi bisa bocor dan ketahui pihak lain.

Namun lepas dari itu semua, saya kadang rindu juga ingin menonton Film G30S/PKI . Maka sesekali saya membuka youtube sejenak bernostagia dengan film yang selalu saya tunggu ketika tanggal 30 september malam.

Film G30S/PKI adalah film karya Arifin C Noer, dibuat pada tahun 1982 atas pesanan Pemerintah ketika itu. Selama lebih dari 13 tahun Film ini berjaya dan menjadi film wajib tonton bagi siswa SD dan sederajat. Film ini berbasis sejarah . berbasis data yang diriset . namun memang karena Film ini punya pretensi tertentu , ya jadinya film ini sarat kepentingan bagi pihak tertentu.

Biar bagaimana Film ini pernah jadi sejarah dan ditonton jutaan masyarakat Indonesia termasuk saya...maka sebagai hasil karya , Film ini adalah bagian dari kerja keras sineas. Ada beberapa bagian film yang harus diapresiasi. Bagaimana kisah seorang anak dan ibu yang hidup terlunta lunta di ibukota Jakarta, tidur diemperan toko dan makan seadanya. Adegan itu juga masih terakan dengan baik...semoga adegan itu tak ada lagi dalam kenyataan kita berbangsa dan bernegara.

salam Kompasiana, Adiyasa 30/09/2014




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline