[caption id="attachment_328664" align="aligncenter" width="336" caption="Astri, pemandu wisata di Bali (doc:pri)"][/caption]
Bila anda pernah bertemu dengan wanita manis ini di Bali mungkin ia sedang asik bercuap cuap di atas bus wisata. Atau sedang sibuk mengatur para wisatawan agar selalu on schedule. Tugasnya memang sebagai pemandu wisata ( Tour Guide) di sebuah biro perjalan wisata.
Dengan wajahnya yang manis dan postur tubuh yang seimbang dibalut pakaian tradisional Bali, wanita single ini nampak mempesona para wisatawan. Tutur katanya lepas dan tak terlihat canggung. ia lancar menjelaskan seluruh detail wisata tentang daerah bali. Ia hafal dengan semua jalan, daerah hingga lika liku tentang segala hal . Semua yang berhubungan dengan Bali , kemampuannya sudah tak diragukan lagi.
Wanita manis ini memang gadis asli Bali, bernama lengkap Ni Nengah Sudiastri. Pendidikannya seorang akuntan. Pernah bekerja sebagai karyawan swasta ini akhirnya banting stir mencoba peruntungan di bidang pemandu wisata. Bermula dari sebuah "kecelakaan" ,menurut penuturannya ia terpaksa menjadi pemandu wisata ketika kantornya kekurangan stok pemandu wisata. Padahal hari itu ada klien yang sudah booking, jadilah Astri biasa ia disapa menjadi pemandu wisata dadakan. Awalnya ia menolak tapi karena perintah kantor ia akhirnya pasrah dan terpaksa menjadi pemandu wisata tanpa pengalaman sedikitpun. Tapi disinilah suratan takdirnya dimulai.
Astri akhirnya malah keterusan dan ketagihan. Pekerjaan di belakang meja yang membosankan itu ia tinggalkan berganti menjadi seorang pemandu wisata. Untuk menambah bekal dan kemampuannya ia pun menjalani beberapa pelatihan pemandu wisata secara profesional. Hasilnya Astri sudah tak canggung lagi dan kemampuannya boleh dibilang ia pemandu yang mampu menyatu dan membuat wisatawan yang dibawanya terasa bersama dengan seorang sahabat dekat.
Astri mempunyai keunikan tersendiri , ia mampu menjelaskan segala hal. Perbincangan dan penjelasannya kadang diluar dugaan. Bagi orang yang hanya beberapa hari tinggal di bali untuk berwisata.Astri langsung memberikan kejutan. Keterangan yang ia berikan jelas tanpa ada yang ia tutupi. Bila di satu daerah wisata ada wilayah "merah" ia tak sungkan untuk juga memberi tahu dengan jelas. Malah dengan penjelasan yang cukup detail.
Selain itu , untuk menghindari kebosanan yang mungkin timbul di para wisatawan ia punya banyak lelucon dan cerita yang cukup vulgar untuk dibagi. Istilah yang agak tabu di tangan Astri bisa menjadi cerita menarik. Maka tak ayal wisatawan yang dibawanya akan segera tersihir untuk terus memperhatikan apa yang ia ucapkan. Apalagi bila respon wisatawan menunjukkan ketertarikan , Astri akan lebih panas lagi.
Saya merasakan sendiri ketika Astri sedang beraksi memandu grup kami yang berprofesi sebagai blogger dan wartawan . Grup kami mayoritas laki laki, hanya ada dua wanita. Astri seperti mendapat panggungnya di depan kami. Maka selama perjalanan bersamanya kami seakan sedang mendapat pengalaman baru yang mengasyikan . Mendengarnya bercerita , mengisahkan cerita yang menurutnya cerita jorok. Tapi memang ceritanya yang sudah menyerempet itu tak lagi membuat kami risih malah kami tertawa riang menimpali apapun yang ia ceritakan. Ayo Astri kamu membuat kami ingin kembali ke Bali....secepatnya.
salam kompasiana, sisa sisa cerita di akhir perjalanan. Adiyasa,12/10/2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H