Lihat ke Halaman Asli

Rushans Novaly

TERVERIFIKASI

Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Menunggu Siaran langsung Pelantikan Jokowi

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini, saya menunda semua aktifitas ke luar rumah. TV jadul yang terselip di lemari depan menyala dari subuh. Liputan semua TV hampir sama , breaking news isinya siaran dan laporan langsung dari sekitar istana, sekitar tempat acara di gedung MPR/DPR, sekitar bundaran HI , silang monas dan beberapa tempat lainnya.

Sebagai warganegara yang loyal saya merasa momen pelantikan presiden adalah momen penting yang terjadi lima tahunan sekali. Jadi sayang kalu saya tak menyaksikan. walau dengan gambar yang berbintik alias semutan. gambar dan suara yang kurang jelas saya tetap bertahan di depan TV.

Sambil menonton TV, saya menunggu tukang gorengan lewat. langganan yang biasa kami beli. Seorang wanita renta yang sudah berumur 62 tahun. Ia berkeliling di kompleks perumahan  menjajakan kudapan sederhana dengan harga yang sangat terjangkau. dua ribu dapat tiga buah. Kami  berbincang bincang sejenak. Pagi ini, sang wanita renta itu juga tahu bila hari ini Jokowi dilantik menjadi presiden Indonesia ke tujuh. Dari mulutnya yang sudah sepuh dengan suara agak serak ia berharap Jokowi tidak menaikkan BBM. Karena menurut wanita renta itu ,kenaikan  BBM selalu membuat hidupnya bertambah sulit. Harga produksi kudapannya juga naik sehingga ia bingung untuk menjualnya ke pelanggannya. Menaikkan harga kudapannya , bisa membuat ia dijauhi pelanggan.

Cerita ini juga saya dengar ketika saya mendapatkan kesempatan rafting di sungai ayung , Bali pada acara tour dan visit hadiah dari lomba blog Pertamina -Kompasiana. Bli Rai, seorang pemandu perahu karet yang kami tumpangi merasa sangat keberatan bila harga BBM naik. Menurut pria asli bali yang bertubuh kekar itu, rumahnya jauh dari tempatnya mencari nafkah di wilayah ubud. Ia butuh  1,5 jam perjalanan  dari rumahnya. Bila harga BBM naik bisa dipastikan ia akan merogoh koceknya lebih dalam lagi.

Harapan masyarakat terhadap pemerintahan baru adalah kemudahan hidup, ketersedian bahan bakar, bahan makanan dengan harga murah. kemudahan mendapatkan pekerjaan. Ya , sangat sederhana. Masyarakat kita masih berlogika seperti itu.  Harapan sederhana itu ternyata tak semudah yang dikira. Harga BBM nampaknya sulit dihindari untuk tidak naik. Harga sembako juga kadang melonjak tak terkira bila pasokannya tersendat atau sedang banyak permintaan atau sedang peak season seperti lebaran dan natal.

Hari ini, Jokowi dilantik menjadi presiden . Harapan masyrakat Indonesia akankah terpenuhi ? sebuah tanya yang akan terjawab kelak. Harapan itu sederhana saja. Dan Presiden Jokowi  harus mempu menjawabnya dengan sebuah kerja nyata. Karena Janji sudah terucap, tak elok bila tak dipenuhi. Selamat pak Jokowi, Presiden Republik Indonesia , pemegang amanah rakyat.

Tulisan ini saya tulis dengan sederhana, seperti pak Jokowi yang menyukai kesederhanaan. tapi saya berharap pak Jokowi tidak bekerja dengan semangat sederhana. Karena tidak semua hal bisa kita sederhanakan. Ayo pak Jokowi, kami menunggu saat ini....bekerja untuk rakyat .bekerja demi bangsa.

salam kompasiana, Adiyasa,20/10/2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline