Lihat ke Halaman Asli

Rushans Novaly

TERVERIFIKASI

Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Penyergapan ( Sambungan Pembunuh Bayaran )

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14184181421223407970

KompolCatur masih tergeletak di atas ranjang. Tugasnya baru berakhir pagi buta. Pengintaian dan penyamarannya menguras tenaga dan emosinya.Target yang ia intai itu selalu berpindah lokasi. Licin seperti belut. Ia seperti tahu sudah diendus pihak BNN. Setiap berhasil diintai , tak lama Target berpindah tempat tinggal .

Kompol Catur adalah perwira yang memimpin tim kecil untuk mengintaiseorang bandar besar. Target operasinya seorang lelaki yang memiliki jaringan distribusi narkoba internasional. NamanyaRobert Kasmadi biasa dipanggil Kasmadi. Lelaki keturunan itu hidup berkecukupan dari bisnis ilegalnya. Uang yang berputar di tangan kasmadi setiap bulan mencapai 30 milyar rupiah. Artinya setiapsatu hari satu milyar rupiah transaksi narkoba berlangsung aman tak tersentuh. BNN berhasil mencium jaringan Kasmadi sebulan yang lalu. Praktek Ilegal yang dilakukan Kasmadi terkenal lihai dan rapi. Jaringan Kasmadi terkait dengan jalur China, Malaysia, Indonesia, Timor Leste, papua Nuginidan Australia .

Handphone Kompol Catur bergetar , tak ada suara yang keluar. Pagi menjelang siang dimana tubuhnya butuh istirahat. Matanya seperti dilem, lengket dan berat untuk sekadar melihat benda mungil yang terus saja bergetar. Kompol Catur sengaja memberikan mode getar, ia butuh tidur tiga jam untuk sekadar memulihkan energi nya yang terkuras. Tapi baru satu jam Handphone sialan itu terus saja mengganggu tidurnya. Dengan agak kesal ia terpaksa meraih benda mungil itu lalu menempelkan ke telinganya. Suara seorangwanita membuatnya melompat dari ranjangnya. AKBP Rossi atasannya di Badan Anti Narkotika Nasional memekik cukup keras.

“Kompol Catur segera ke TKP , sekarang. Salah satu target kita tewas terbunuh. “ Teriak AKBP Rossi yang membuat kantuk Kompol Catur langsung menguap hilang.

“Siap Komandan, meluncur ke TKP , delapan enam “ Jawab Kompol Caturjuga tak kalah keras. Dengan emosikarena terusik waktu istirahatnya . Lelaki asal Bali itu segera melempar selimutnya lalu menuju kamar madi. Hanya butuh lima belas menit Kompol Catur sudah bersiap meninggalkan mess perwiranya. Sedan tua itu meluncur menuju TKP yang telah disebutkanAKBP Rossi. Sebagai atasan , AKBP Rossi terkenal keras dan disiplin. Ia wanita bertangan besi berhati baja dengan nyali yang tak pernah takut. Keberanian dan keteguhan hatinya itulah yang membuat karir wanita yang belum menikah itu melesat cepat. Ia adalah satu satunya perwira menengahwanita yang menempati posisi sebagai kepala divisi narkoba khusus jaringan internasional. Posisinya itu sangat strategis dan penting. AKBP Rossi memimpin enam tim yang menangani jaringan internasional. Setiap timdipimpin perwira setingkat Komisaris polisi . Dan salah satu tim itu adalah tim Kompol Catur.

Kemacetan Jakarta belum terlalu parah. Sedan hitam Kompol Catur masih bisa meliuk liuk menerobos Jalan dengan kecepan sedang.Keahlian mengebut di jalan raya sudah dimiliki Kompol Catur, sebagai perwira lapangan dengan tugas khusus yang harus mengejar bandit internasional. Kompol Catur dibekali kemampuan dan perlengkapan yang cukup. Hanya setengah jam sedan itu sudah merapat ke TKP. Beberapa petugas kepolisan berseragam sudah sibuk memasanggaris polisi. Kepolisan wilayahsetempat sudah melakukan pemeriksaan dan pendataan awal. Petugas Forensik, DVIPolda Metro Jaya juga sudah merapat. Rumah mewah itu mendadak ramai. Wartawan berjubel didepan halaman. Sibuk mencari berita .Kapolsek juga sudah terlihat mengatur dan memberikan keterangan singkat kepada wartawan yang mengejarnya .

Kompol Catur mengeluarkan tanda pengenal BNN lalu menuju kedalam rumah . Beberapa petugas sedang mengambil sampel sidik jari, sebagian memeriksa beberapa barang bukti di sekitar rumah korban .Dikamar yang berpintu berwarna emas itu tergeletak sesosok wanita tua yang masih terduduk dikursi roda tergolek tak bernyawa . Lidahnya menjulur dengan busa putih disekitar mulut. Lehernya biru legam akibat tindakan pencekikan.

Wanita tua itu bernama NyonyaDelima Manasatapi lebih dikenal sebagaiNyonya Ang. Seorang pedagang berlian yang sukses selain itu Nyonya Ang juga memilikibeberapa butik mahal yang menjual tas impor asal Eropa. Pelanggannya para sosialita kaya raya di Indonesia. Enam bulan yang lalu BNN mendapati transfer aneh yang masuk dan keluar dari rekening Nyonya Ang. Jumlahnya luar biasa besar setiap minggu puluhan milyar bergerak masuk dan keluar. Ada kecurigaan uang tersebut berasal dari jaringan mafia narkobaasal Hongkong yang dicuci di Indonesia. Nyonya Ang membersihkan uang tersebut dengan membeli aset berupa property dan surat berharga.

Kompol Catur mendekati petugas Forensik yang sedang bertugas memeriksa korban . Sebagai perwira lapangan dengan tugas khusus ia banyak mengenal petugas forensik dan DVI. Salah satu petugas yang sedang bertugas adalah Ipda Edy. Lelaki yang punya keahlian forensik itu sibuk mencatat apa saja yang ia temui.Kompol Catur kenal dekat ketika masih bertugas di Polda Metro Jaya.

“ Cekikan yang mematikan, dilakukan dengan sangat cepat dan orang yang sangat ahli. Tak ditemukan sidik jari. Ada bekas gel sebagai penghilang sidik jari. Pelaku berpura puramenjadi seorangteknisi AC . Masuk kedalam rumah pukul delapan pagi lalu keluar setengah jam setelahnya. Pelaku tunggal. Masih muda , tinggi sekitar 175 cm, kulit sawo matang, berkaca mata . “ Urai Ipda Edy sambil melihat catatannya.

“Ada saksi mata ? “ Tanya Kompol Catur memperhatikan wajah korban yang mulai membiru dan kaku.

“Ada tiga orang sudah dibawa ke Polda , seorang asisten rumah tangga bernama Tinah dan dua orang satpam. “ Kompol Edy menjawab dengan cepat. Ia terus memeriksa tubuh korban yang lain. Tak ada tanda kekerasan lainnya .

“Pelakuseorang ahli, ia tak mengambil barang berharga , menyusup hanya untuk membunuh lalu pergi dengan cepat “ Tambah Ipda Edy

“Ada rekaman CCTV ? “ tanya Kompol Catur memperhatikan langit langit kamar.

“Rumah ini memang dilengkapi CCTV. Tapi sejak semalam CCTV tidak berfungsi karena rusak. “

“Disengaja ? “

“Masih dalam penyelidikan, yang pasti tugas kita jauh lebih sulit. “ Kompol Edy tersenyum lalu mengambil sampel barang yang mungkin bisa menjadi barang bukti, sebuah buku catatan harian.

Kompol Catur mengambil kamera sakunya lalu mengambil beberapa gambar . Setelah itu ia mendekati Kapolsek yang sudah berada didalam rumah. Kompol Catur berbicara serius dengan kapolsek tentang permintaannya ikut menangani kasus pembunuhan ini. Karena korban adalah salah satu target operasi karena ada bukti korban terlibat jaringan mafia narkoba internasional.

Setelah dirasa cukup dan mendapatkan petunjuk dan keterangan berguna kompolCatur meluncur menuju kantor BNN didaerah cawang.AKBP Rossi dan beberapa tim lainnya sudah menunggu untuk sebuah operasi rahasia malam ini. Halaman BNN masih menyisakan beberapa tempat parkir. Kompol Catur segera menuju lantai dua . Ruangan rapat berukuran 5x10 meter itu terisi enam orang perwira. AKBP Rossi duduk di depan dengan sikap serius seperti biasanya. Sementara lima orang perwira menengah lainnya duduk melingkar , satu kursi tersisa untuk kompol Catur .

Setelah Kompol Catur masuk kedalam ruangan rapat. Ruangan segera dikunci dari dalam. Perbincangan serius dan rahasia berlangsung selama satu jam. Setelah itu tujuh orang itu berpisah menuju ruangan masing masing yang terpisah. Kompol Catur menuju ruangannya dilantai tiga dan mengumpulkan lima orang anak buahnya. Menyiapkan rencana aksi penyergapan ke sebuah bungalow di daerah bogor. Peralatan disiapkan , koordinasi antar wilayah kepolisian dilakukan. Peta lokasi dipelajari dengan cermat dan detail. Tak ada yang boleh terlewat, sekecil apapun. Penyergapan malam ini melibatkan tim lainnya. Menurut data intelijen, ada duapuluh orang yang mengawal bungalow tersebut. Tempat itu dicurigai sebagi tempat penyimpanan barang haram tersebut. Maka BNN akanmenggunakan kekuatan penuh dalam aksi malam ini.

***

Pria berdasi hitam itu menurunkan tas polo besar dan berat daridalam Alpard hitamnya. Ada empat tas dengan ukuran yang sama. Dua orang lelaki kekar membantu membawakan tas polo besar itu ke dalamrumah . Lelaki itu berjalan cepat lalu meminta seluruh tas disimpan dengan hati hati.

Rumah berukuran besar itu cukup tersembunyi, berada di dalam komplek perumahan yang sepi. Lingkungan perumahan tertutup dari orang luar. Pagar tinggi mengelilingi kompleks. Seorang lelaki yang lain baru saja tiba didepan rumah. Sebuahsedan lexus hitam membawa tiga koper biru yang juga berat . Tak lama sebuah mobil box datang membawa sepuluh kardus ukuran sedang . Rumah menjadi sibuk . empat lelaki berbadan tegap bolak balik membawa isi perut mobil box dan tiga koper biru. Tak ada suara selain kesibukan orang orang yang menggotong kardus kardus.

Didalam rumah tiga lelaki berwajah orientalitu diam dalam keheningan . Tak ada yang memulai pembicaraan. Ketiganya seperti berpikir apa yang akan dilakukan kemudian.

“Uang kita hilang, Ang tewas pagi tadi. Rekeningnya kosong . tiga milyar rupiah raib begitu saja “ lelaki berdasi hitam dengan perawakan kurus itu berbicara pelan. Seperti tak ingin suaranya terdengar.

“Berita di TV, ia tewas dicekik . Siapa pelakunya menurutmu ? “ Tanya lelaki lain yang bertubuh gemuk.

“Menurut orang kita di kepolisian , Ang tewas dibunuh orang yang ahli . Mungkin pembunuh bayaran yang disewa , tapi siapa yang menyewa kita tidak tahu . banyak kemungkinan “ Jelas orang yang telihat paling muda. Wajahnya oval dengan kumis tipis.

“lalu siapa yang mengosongkan rekening Ang ? “

“Anaknya, sebelum kejadian . Aku mencurigai anak sulungnya menjadi dalang. Ia bernafsu sekali mengusai kekayaan Ang.Tapi ada kemungkinan juga kelurga En Lay terlibat. Musuh kita ini seperti kehilangan akal sehat “

“Keluarga En Lay kehilangan banyak pelanggan. Mungkin saja ia marah lalu mencoba menghabsi kita”

Ketiga lelaki itu terdiam sejenak membayangkan keluarga mafia berpengaruh di Malaysia itu mengamuk dan menghabisi satu per satu anggota mereka . Keluarga En Lay punya pengaruh dan kekuasaan yang besar di Asia tenggara hingga Australia. Mulai bisnis bersih hingga bisnis kotor di miliki kelurga mafia yang memiliki seorang putra mahkota bernama AndreasLay. Andreas sekarang bermukim di Amerika sedang menuntut ilmu bisnis. Kejahatan harus dikendalaikan oleh orang orang cerdas yang berpendidikan tinggi.

“Teorimu terlalu jauh. Keluarga En Lay tidak terlalu kuat di Indonesia. Ia lebih suka berbisinis di Thailand , Filipina dan Australia. Pasarnya bagus dan mereka memilki pengalaman yang sudah lama disana “ bantah Pria bertubuh tambun.

“kembali ke Ang. Uang tiga milyar milik kita harus kita ambil kembali , kalau perlu habisi si Hendra bajingan itu. Aku tak suka dengan gayanya. Aku yakin dialah yang menyewa pembunuh bayaran itu. Ia pemalas tapi ingin cepat kaya. Suruh Tomy dan Berta habisi dan ambil kembali uang itu “ Suara lelaki kurus itu meninggi . Ia terlihat marah lalu mengambil handphone dan menghubungi seseorang. Cukup lamadan sangat serius, sebuah perintah pembunuhan terhadap Hendra , putra sulung Nonya Ang.

Lelaki kurus itu berdiri lalu jalan mondar mandir. Kedua lelaki lainnya tetap duduk di posisinya. Mereka tak berbicara. Hingga suara telpon ber bunyiterdengar pelan. Pria kurus itu mengangkat telpon genggamnya.

“Atur saja, pindahkan segera jangan membuat tetangga curiga. Infokan terus bila ada perkembangan . Jangan lupa segera kontak teman kita di Polda “ jawab lelaki kurus itu agak tegang

“Gudang kita di puncak akan digerebek nanti malam. Aku minta semua barang dipindahkan . Inilah keuntungan kita punya informan bagus di kepolisian. “ Ketiga lelaki itu tertawa senang. “ Oh ya kemarinanak buahku, Kasmadi sudah diintai olehBNN. Aku suruh dia pulang ke Singkawang besok. kita juga harus berhati hati. BNN punya orang bagus untuk membongkar kita , ia bernama KompolI Made Catur.Ia pernah meringkus komplotan sirkus Ajibarang.Barang kita lenyap hampir setengah milyar tahun lalu.”

“Habisi saja , kirim orang kita “ Seru lelaki tambun dengan nada kesal.

“Jangan gila, mereka aparat yang punya organisasi . jangan main api dengan mereka . Kita harus bisa mengendalikan orang ini . Selama ia butuh duit , kita penuhi duitnya ,ia pasti akan lulut “ seringai lelaki kurus itu . Tersenyum .

Tas tas besar dan berat itu kini tersusun rapi di dalam rak besi yang didesain khusus. Rak Rak besi itu memenuhi ruangan 8 x 4 meter . kardus kardus disusun berurutan berdasarkan nomor kardus.Rungan itu tak punya jendela , tertutup rapat. Ada dua kamera cctv di langit langit kamar. Satu kamera mengawasi pintu dan satu kamera mengawasi sisi kanan.Ada tiga lemari besi tahan api ukuran besar dengan tinggi 2 meter dan lebar 1,5 meter. Berjajar berdampingan . Dua orang pria membuka tas polo , isinya uang pecahan seratus dan lima pilih ribu . tersusun dalam ikatan yang rapi. Tiap ikatan berjumlah seratus lembar. Dengan hati hati keduanya memindahkanuang tersebut kedalam salah satu lemari besi tahan api. Disusun berdasarkan nomor seri uang. Setiap seminggu uang itu akan dikeluarkan kembali . Uang akan dibagikan ke sepuluh orang yang akan datang pada setiap senin pagi. Kesepuluh orang itu akan membawa uangtersebut dengan tas ransel lalu disetorkan ke bank bank yang telah dipilih. Uang dalam jumlah besar itu akan dibelikan properti, mulai dari unit kondominum , rumah mewah, ruko,outlet mal , motel, vila, bungalow . Selain disetor uang itu juga diputar di meja judi dipinjamkan ke penjudi kelas kakap yang sedang kekurangan uang . Sebagian kecil diputar dibisnis prostitusi kelas atas. Untuk bisnis prostitusihanyalah pelengkap guna memberikan gratifikasi seks kepada pejabat pejabat atas yang sulit ditembus atau memang mensyarakatkan permintaan itu.

Uang dalam jumlah besar itu juga tidak seluruhnya rupiah, sebagian dolar singapura, dolar hongkong , Yen jepang,dolar US dan Euro. Mata uang asing itu akan disimpan di bank swiss , bank kepulauan Cayman . Ada juga sebagian yang disimpan di bank Indonesia dan bank Singapura dengan membuka rekening perusahaan fiktif. Uang dalam jumlah besar itu hasil transaksi narkoba di beberapa negara.

Nyonya Ang termasuk orang yang dimanfaatkan dalam memutar uang kotor tersebut. Sebagai pengusaha dan pedagang berlian yang sukses . NyonyaAngbisa mengelabui petugas bank ketika menyetor uang dalam jumlah besar. walau akhirnya PPATK curiga karena uang tersebut semakin hari semakin besar sementara bisnisnya tidak berkembang secepat uang yang dihasilkan. Hasil temuan PPATK itu di laporkan kepada kepolisian dan diteruskan ke BNN . Hasil pengintaian BNN selama dua bulan menemukan titik terang, Nyonya Ang termasuk jaringan narkoba internasional. Namun belum ada bukti kuat untuk menyeret Nyonya Ang ke meja hijau. BNN terus mengawasi Nyonya Ang hingga akhirnya ia tewas mengenaskan dibunuh dengan cara dicekik.

***

Lelaki itu keluar dari toko susu berjalan cepat menuju mobil yang terparkir diseberang jalan. Ditangannyaia membawa tas plastik hitam berisi empat dus susu. Seorang pria mengawasi dari jarak dua puluh meter . Sebuah mikropon kecil tergantung tersembunyi di kerah baju. Dengan suara paling wajar dan pelan ia memberikan peringatan. Dua orang pria berjaket kulit berlari mendekati lelaki pembawa tas plastik hitam . Dalam hitungan detik gerakan dua lelaki yang mendekat itu sudah disadari pria itu. Secepat kilat pria itu berlari menuju sebuah sepeda motor yang telah siap menunggu . Satu tarikan gas saja motor itu melesat meninggalkan dua lelaki yang kinikehilangan buruannya. Dua lelaki itu segera berlari mengejar dan salah seorangmengambil sepeda tukang koranyang terparkir di sisi jalan. Si tukang koran berteriak minta marah.

Terjadi kejar kejaran yang tidak seimbang. Sepeda motor terhambat di perapatan jalan yang macet . Sepeda motor itu meraung raung lalu berputar arah melawan arus lalu lintasSementara lelakibersepedaitu tak mau kalah. Dengan gerakan sigap dan terlatih sepeda itu seperti melayang menembus jalan yang ramai. Meliuk liuk dengan kecepatan penuh. Jarak antara sepeda dan sepeda motor kini tak terlalu jauh . Dengan sigap ia menariksepucuk pistol dipinggangnya. Senjata itu menyalak memuntahkan peluru ke atas sebagai tembakan peringatan.

Lelaki diatas motor juga mengambil pistol yang tersembunyi dibalik bajunya . Salakan pistol itu membuat suasana jalan raya menjadi kacau balau. Pejalan jaki dan pedagang kali lima disekitar jalan berlari ketakutan dan bersembunyi. Baku tembak itu terjadi seru. Dua lelaki bermotor itu menghujani lelaki bersepeda hingga ia berlindung di pagar sebuah toko. Serangan dan tembakan membabi buta itu merusak bagian depan toko. Seorang lelaki pejalan kaki terkapar dengan luka tembak . Lelaki bersepeda yang ternyata Kompol Catur itu segera berlari kearah lelaki pejalan kaki yang tertembak. Kesempatan itu dimanfaatkan dua orang bermotor itu melarikan diri . Kompol Catur melihat buruannya kabur dengan geram dan kesal. Ia membidikan senjatanya ke arah dua lelaki yang jaraknyasemakin jauh.Kompol Catur mengurungkan tindakannya menembak ke arah dua orang buruannya. IaKhawatir bidikannya meleset dan mengenai orang yang tak berdosa.

Tiga orang lelaki berjaket hitam mendekati Kompol Catur dan membantu laki laki yang terkena tembakan. Mereka membawa lelaki tersebut ke rumah sakit terdekat. Beruntung ia hanya terserempet peluru di bahu kanannya.

Kompol catur segera melaporkan penyergapan yang gagal kepada AKBP Rossi atasannya . Orang yang dicurigai membawa narkoba itu berhasil melarikan diri . Penyergapan yang gagal ini menjadi penyesalan Kompol Catur dan timnya. Pengintaian selama seminggu gagal dalam hitungan menit. Semua persiapan yang dilakukan tidak membuahkan hasil. Dua orang itu mempunyai senjata api , diluar dugaan . Selain itu lelaki yang jadi target sudah ditunggu sebuah sepeda motor. Mobil yang diparkir ditinggal begitu saja. Mereka sudah mempersiapkan bila disergap .

Di Markas BNN , AKBP Rossi terlihat marah dan kecewa . Kompol Catur dan timnya hanya diam mendengarkan ocehan atasannya yangmarah atas keteledoran yang nyaris membawa korban jiwa orang yang tak berdosa selain merusak fasilitas umum dansebuah toko. Berita gagalnya penyergapan tersebut menjadi headline berita nasional. Kompol Catur mendapat peringatan dari Direktur penindakan BNN.Ia tak dilibatkan dalam penyergapan di puncak bogor. Timnya di mintai keterangan secara detail dan tertulis.

Walau agak kecewa dengan keputusan Direktur penindakan, Kompol Catur tetap menerima putusan tersebut. Ia meninggalkan kantor BNN menuju daerah tebet untuk menemuiseorang informan yangakan memberikan info keberadaan buruanya Robert kasmadi. Informan itu bernamaRomy .seorang bekas pencandu,kematian anaknya yang overdosis membuat ia sadar dan berbalik menjadi pembenci narkoba. Lelaki berumur 46 tahun itu bersumpah akan memberantas narkoba dengan membantu aparat kepolisian dan BNN. Dua tahun yang lalu Romy direkrut Kompol Catur menjadi informan. Pelatihan dan teknikintelijen diberikan . Termasuk sejumlah dana operasional. Kompol Catur membiayai sendiri dana operasional Romy. Selama dua tahun. Romy sanagtmembantu. Infonya jarang meleset. Lebih dari sepuluh kali infonya berhasil membongkar jaringan narkoba.

Cafe mulai sepi, jam makan siang sudah lewat. Hanya nampak beberapaorang yang mengobrol sambil menikmatisteak yang jadi menu utama.Romy memilih duduk di pojok ruanganmenghadap pintu . sambil menikmati pesanan yang sudah berada di mejanya. Satu gelas cappucino, dan beberapa iris blackforest dengan topping keju parut.Kompol catur terlihat masuk cafe. Langsung menuju meja Romy. Keduanya berjabat tangan seperti rekanan bisinis sedangbertukar informasi.

Kompol catur memesanminuman favoritnya , segelasekspresso . Pembicaraan keduanya nampak santai. Ini dilakukan untuk memberi kesan normal dan tidak menarik perhatian. Info biasanya akan ditulis di secarikkertas.Lalu dilanjutkan dengan pembicaan dengan kode tertentu yang hanya dipahami kompolcatur dan Romy.Siang ini , info penting yang diberikan Romy . Kasmadi memesan tiket pesawat ke Pontianak untuk penerbangan malam ini. Buruan KompolCatur ini akan terbang pada pukultujuh malamditemani dua orang yangkemungkinan besarpengawalnya.

Kompol catur melirik jam tangannya. Waktunya hanya 5 jam untuk mencegah Kasmadi tidak terbang keluar kota. Bandar besar buruannya harus dihentikan di bandara, ia tak boleh terbang keluar daerah karena akan menyulitkan pengintaian.

Setelah mengucapkan terima kasih dan memberikan amplop coklat berisi uang kepada Romy, Kompol catur langsung bergegas kembali ke kantornya untuk melaporkan info yang ia dapatkan dari Romy.

Kompol Catur menemui AKBP Rossi dan menceritakan info yang ia punya. Dengan cermat Kompol Catur membeberkan rencana penyergapan yang akan ia laksanakan malam ini di bandara Soeta. AKBP Rossi mendengarkan , wajahnyaterlihat tegang. Urat mukanya yang keras menyiratkan wanita itu sedang berpikir keras. Keputusan untuk menyetujuipenyergapan initerlihat sulit. Bukan karena target operasi tapi tempat penyergapan berada diruang terbukayang penuh orang . Apalagi Bandara internasional yang bisa memancing pemberitaan nasional dan internasional bila penyergapan gagal atau timbul korban jiwa dari orang yang tidak berdosa .

“Bagaimana bila di pontianak , target baru kita sergap . Saya khawatir ada perlawanan dan kamu dan tim akan bertindak berlebihan . Ingat kamu baru saja gagal. Apa Kompol bisa jamin penyergapan ini berhasil dan tidak jatuh korban?” Ungkapan AKBP Rossi seperti menyepelekan . Kompol Catur diam.Ia berpikir apa yang bisa meyakinkan wanita keras hati ini. Kegagalan penyergapanpagi ini begitu membekas. Bayangan wajah buruannya terbayang jelas, lelaki pendek bertubuh penuh lemak itu akan melenggang meninggalkan Jakarta. Itu akan menyulitkan pengungkapan kasus berikutnya. Kasmadi , adalah orang yang bisa membuka jaringan yang lebih besar. Kompol Catur yakin Kasmadi adalah kunci penting. Keberhasilan membongkar jaringan hongkong iniada pada Kasmadi.

“Komandan, saya akan jamin operasi kali ini berhasil. Bila gagal saya siap dimutasi bila perlu diberhentikan dari dinas kepolisian. Saya jaminannya “ Suara Kompol Catur sedikit bergetar. Nada suaranya penuh tekanan. AKBP Rossi melihat dengan lekat wajah anak buahnya. Kemauan anak muda ini keras sekali. Ia perwira yang cemerlang , berani mengambil resiko batin AKBP Rossi.

Suasana hening sejenak.

“Baiklah “ Suara AKBP Rossi memecah keheningan“ ini kesempatan terakhirmu, bila berhasil kamu akan terus di BNN bila gagal kamu dimutasi jadi staff di Polda Papua, setuju “

“ Siap komandan, laksanakan “ Kompol catur berdiri memberi respek. Lalu pergi meninggalkan ruangan AKBP Rossi.

Jam terus berjalan , empat jam tersisa operasi harus segera disiapkan. Kompol catur mengumpulkan semua anggota timnya. Semua berjumlah lima orang. Kompol catur memberikan instruksi dengan detail. Target operasi berjumlah satu orang dengan dua pengawal. Tiap anggora akan punya tanggung jawab masing masing . Dan tidak ada yang boleh melakukan kesalahan sekecil apapun. Satu orang akan di tempatkan di lobby depan sebagai pengintai yang akan segera menghubungi alpha 1 untuk dipersiapkan tiga eksekutor penyergap. Dua orangsebagaicadangan dantim bantuan. Agar tidak terulang kejadian kegagalan penyergapan. Kompol Catur menyiapkan alat pengacau sinyal selama operasi berlangsung . Menghindari adanya target operasisaling terhubung. Koordinasi dengan polsek bandara dillakukan beberapa menit sebelum operasi dimulai menghindari kebocoran informasipenyergapan. Kompol Catur juga melarang anggota Timnya untuk meninggalkan ruangan meeting dan melarang menggunakan alat komunikasi untuk sementara.Tim akan berangkat pukul empat sore , persiapan segera dilakukan dilapangan segera tim merapat di bandara.

***

14184182481072720511

Pukul empat lewat sepuluh tim merapat di bandara. Kompol Catur segera menghubungikapolsek Bandara untuk koordinasi termasuk kepala keamanan bandara. Alpha 1 dipegang Kompol Catur , tiga eksekutor penyergap akan menyamar sebagai tenaga keamanan Bandara. Koordinasi dengan Polsek Bandara juga akan mengirimkantiga anggota resersenya . Untuk menghidari perlawanan menggunakan senjata api. Alat ditektor logam akan diperketat .

Terminal domestik yang akan digunakanoperasidi siapkan . Lima anggota Tim segera melakukan penyamaran dengan berganti seragam keamanan bandara.

Selama menunggu target merapat di lokasi , Tim menyebar dengan tetap diawasi. Kompol Catur sebagai Alpha 1 mengambil posisi di sebuah meja tempat makan cepat saji tak jauh dari lokasi penyergapan . Hanya berjarak15 meter. Agar terlihat normal , Kompol Catur meminta salah satu polwan bandara menemaninya makan .

Tepat pukul enam target memasuki lobby depan. Tak terlihat dua pengawalnya. Kasmadi hanya membawa satu Trolly bag ukuran sedang dansatu Ransel. Dengan santailaki laki pendek penuh lemak itu duduk menunggu di bangku dekat kedai kopi .

Alpha 1 meminta semua tim mengawasi dua pengawal yang tidak terlihat. Alat pengacau sinyal mulai bekerja. Lima menit berikut alpa 1 meminta tiga eksekutor mulai mengambil posisi disekitar target. Tiga menit kedepan perintah penyergapan akan segera dilakukan . Eksekutor sudah pada posisi yang ideal untuk penyergapan. Belum sempat kompol Catur memeintahkan penyergapan tiba tiba seoranglaki laki terjatuh dan mengerang kesakitan. Terjadi kepanikan , beberapa petugas keamanan bandara segera bergerak membantu mengangkat laki laki tersebut dan membawanya ke klinik kesehatan bandara.

Melihat situasi yang tidak menguntungkan . Alpa 1 segera meminta semua tim waspada. Target bergerak menjauh menuju arah lobby luar. Target terlihat ingin menjauhi area penyergapan. Tiga eksekutor terus bergerak mengikuti . Tiba tiba tanpa diketahui tim penyergap , Seorang laki laki tak dikenal yang duduk didekat kompol Catur menarik alat komunikasi yang berada di depan kompol Catur. Terjadi pergumulan seru, Kompol Catur segera mematikan gerakan orang asing tersebut . Dua orang tenaga bantuan segera membantu menangkap laki laki tak dikenal itu dan menyeret kedalam ruangan keamanan bandara yang telah disiapkan. Kompol Catur segera memberikan kode penyergapan. Dua eksekutor bergerak cepat dan sekali bekuk kasmadi tak berkutik. Laki laki pendek itu digelandang didiringi tatapan ingin tahu dari para orang orang disekitar lobby keberangkatan domestik.Sebelum target dibawa masuk kedalam ruangan. Empat laki laki berusaha membebaskankasmadi, tarik meraik terjadi. Tim segera bergerak untuk melakukan perlawanan. Perkelahian tangan kosong berlangsung cepat dan saling mematikan gerakan lawan. Kompol catur langsung mengambil inisiatif untuk membawa kasmadi dengan pengawalan sangat ketat. Empat orang yang melakukan serangan beruntung dapat dilumpuhkan segera.Tim bergerak cepat mengamankan dan membawa target menuju mobil dan segera meluncur ke markas BNN. Kompol Catur menghela napas gembira. Buruannya kini sudah berhasil dibekuk. Penyergapan berlangsung tegang dan hampir saja gagal. Beruntung Timnyatak melakukan kesalahan .

***

Tanpa diketahui Kompol Catur dan Tim. Satu sedan BMW hitam menguntit dari belakang dalam jarak yang semakin dekat. Empat orang di dalam sedan itu mempersiapkan senjata otomatis yang siap tempur . Ketegangan terlihat diwajah mereka yang dingin.

Bersambung...( pada cerpen berikut)

Note :

BNN : Badan Anti Narkotika Nasional

Sumber gambar : www.shutterstock.com

Semua cerita, nama, tempat hanya rekaan semata, bila kebetulan ada kesamaan .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline