Lihat ke Halaman Asli

Rusdi Ngarpan

lulusan Bahasa Inggris UNNES Semarang, mengajar di SMP Negeri 1 Jaken Pati, tinggal di Rembang,dan menulis di beberapa media dalam bahasa Inggris, Jawa dan Indonesia.

Lelah Si Penjual Bunga

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

oleh Aprilia Dyah Ayu Mustikarini, mahasiswi UI Jakarta asal Tegalarum Jaken Pati

kupeluk tasku di dada, menahan dinginnya angin malam
yang berhembus di pintu kopaja enam tiga
tak hanya itu
ternyata menggendong seikat bunga di tangan kiri
sambil berdiri
cukup membuat tanganku nyeri

ehmh, tak apa
setidaknya aku tetap bisa menertawakan
kawanku yang terpaksa menekuk lehernya
karena tubuhnya lebih tinggi dibanding atap besi tua ini

di dekat pintu belakang
ada tampang kuyu si sipit bermarga 'yu'
sementara yang sedari tadi berdiri di sampingku pun tak kalah lesu
aku justru kasihan pada si cantik berkerudung abu-abu
yang terpaksa berdesak-desakkan

ehmh, ya tak apa
setelah semua ketidakpastian hari ini
masih tetap tidak apa-apa
karena aku ada bersama mereka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline