Lihat ke Halaman Asli

Rusdi Ngarpan

lulusan Bahasa Inggris UNNES Semarang, mengajar di SMP Negeri 1 Jaken Pati, tinggal di Rembang,dan menulis di beberapa media dalam bahasa Inggris, Jawa dan Indonesia.

kisah penjual bunga

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

karya Aprilia Dyah Ayu Mustikarini, alumnus SMP Negeri 1 Jaken Pati

berangkat dengan 99 tangkai mawar
dan pulang dengan 89 tangkai
di sini, di tengah lalu lalang orang
dekat jembatan penyeberangan
dengan malu-malu kami tawarkan

“Mas, ini empat rupa mawar asli.
Memang sudah layu
tapi cobalah cari satu tangkai yang masih ayu
untuk kekasihmu!”

Ketika ia menggeleng, kami mendekati yang lain
Dengan malu-malu jua, kami ulangi kalimat kami
“Mas, ini empat rupa mawar asli.
Memang sudah layu
tapi cobalah cari satu tangkai yang masih ayu
Untuk kekasihmu!”

Ketika ia bersedia mengulur satu tangkai dari tangan kami
Kami berterima kasih
Lima belas ribu
Kalau pun bukan untuk mawar yang sudah layu
Setidaknya untuk semangat kami
semangat yang tak pernah layu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline