Pendidikan karakater adalah tema besar yang digalakkan pemerintah. Pendidikan karakter seperti yang disampaikan oleh Donny Kusuma (2007) adalah suatu bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan mendidik untuk generasi selanjutnya. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju ke arah hidup yang lebih baik.
Salah satu cara membentuk karakter siswa adalah melalui pembelajaran berbasis lingkungan. Pembelajaran berbasis lingkungan adalah suatu strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar, dan sarana belajar. Pembelajaran ini penting untuk dilaksanakan karena pembelajaran yang terlalu berorientasi kepada penguasaan materi pelajaran, nampaknya kurang mampu mengangkat kualitas pendidikan kita, baik dari segi hasil maupun proses belajar. Dampak positif dari diterapkannya pembelajaran berbasis lingkungan adalah siswa dapat terpacu sikap rasa keingintahuannya tentang sesuatu yang ada di lingkungannya. Jika kita renungi empat pilar pendidikan yakni learning to know (belajar untuk mengetahui), learning to be (belajar untuk menjadi jati dirinya), learning to do (belajar untuk mengerjakan sesuatu) dan learning to life together (belajar untuk bekerja sama), pembelajaran berbasis lingkungan sangat tepat diterapkan oleh guru.
Bagaimana mengimplementasikan pembelajaran berbasis lingkungan pada siswa ? Penulis telah mempraktikkannya dengan cara memanfaatkan kardus bekas untuk dibuat menjadi media pembelajaran sejarah. Kardus bekas tersebut dibuat menjadi papan display sejarah. Papan display adalah suatu tempat untuk menempatkan berita atau informasi yang ingin disampaikan kepada khalayak. Ternyata siswa kelihatan sangat tertarik. Selanjutnya penulis melibatkan siswa dalam proses pembuatannya mulai dari membuat konsep papan display, membentuk dan akhirnya menyelesaikan. Papan display dipajang di sekitar sekolah. Hal ini dilakukan untuk mengampanyekan kepada teman-temannya untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan cara memanfaatkan sampah untuk diolah menjadi sesuatu yang lebih berguna.
Tujuan dari pembelajaran berbasis lingkungan, pertama melatih siswa bisa memanfaatkan sampah menjadi barang yang berguna, kedua membiasakan siswa lebih rajin mengumpulkan sampah, dan ketiga mendidik siswa agar tidak membuang sampah sembarangan, Berdasarkan hasil pengembangan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis lingkungan sesuai dengan pembelajaran PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan). Metode ini mampu melibatkan siswa secara langsung dengan pengenalan terhadap lingkungan. Diharapkan dengan pembelajaran berbasis lingkungan siswa lebih aktif dalam belajar, inovatif dalam berfikir, dan kreatif dalam menciptakan sesuatu yang berguna. Sehingga tujuan untuk membentuk siswa yang berkarakter, cerdas, dan berintergitas bisa tercapai.
Artikel ini dimuat di Koran Solopos edisi 7 Juni 2015 rubrik GURU PERLU TAHU
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H