Lihat ke Halaman Asli

Rusdi Mustapa

Guru sejarah yang suka literasi, fotografi, dan eksplorasi

Pembelajaran via Media Sosial ? Kenapa Tidak....

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1409988900298143375

Pembelajaran adalah suatu proses yang terus menerus berlangsung sebagai upaya mentransfer ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan juga perkembangan metode pembelajaran yang terus berkembang, menuntut ( kalau bisa dikatakan begitu) para pendidik ( guru – red), mau tidak mau juga harus menyesuaikan dengan kondisi tersebut.

Di era keterbukaan seperti saat ini, menjadi keniscayaan bagi guru/pendidik mengikuti perkembangan teknologi informatika. Salah satunya mengenal macam-macam social media ( media sosial) yang bisa kita terapkan dalam pembelajaran. Guru/pendidik sudah harus “melek” dengan teknologi informatika, sehingga apabila ada siswa yang bercerita tentang facebook, twitter, MySpace, atau media-media sosial yang lain, kita tidak merasa asing dengan istilah-istilah tersebut.

Pembelajaran dengan Media sosial ? Ada apa dengan Media sosial ? Mengutip pendapat dari bapak Agus Sampurno ( salah seorang penggiat media sosial dalam pembelajaran), di era internet seperti saat ini guru/pendidik jangan sampai kalah dengan yahoo, google, dll karena siswa-siswa kita saat mendapat tugas dari guru, mereka akan searching lewat situs-situs tadi, atau mencari artikel-artikel pelajaran. Sehingga boleh jadi saat guru menerangkan di depan kelas, siswa sudah mengetahui materi tersebut bahkan ( mungkin), lebih dari yang dimiliki guru. Karena itu guru/pendidik mesti mengenal dunia internet yang sangat tidak terbatas ruang dan waktu. Banyak informasi yang bisa kita dapatkan lewat internet ( yang berhubungan dengan pendidikan tentunya). Kita  tidak boleh alergi dengan siswa-siswa kita yang sangat “maju” dalam hal media sosial ( facebook, twitter, dll), justru kita mesti mengenal dan juga memilikinya ( account- red).

Untuk bisa mewujudkan tujuan di atas, perlu kiranya para pendidik mengikuti pelatihan-pelatihan yang memberikan "pencerahan" seputar pembelajaran via media sosial. Pelatihan yang bisa diikuti oleh semua kalangan pendidik di seluruh Indonesia namun tidak sampai mengganggu aktivitas utama yaitu mengajar siswa. Pelatihan yang bisa dilakukan secara online sehingga tugas mengajar dapat terlaksana dan keinginan untuk mengupgrade kompetensi diri di bidang pembelajaran juga bisa terakomodir.

Akhirnya, keinginan untuk menambah kemampuan diri dalam hal pembelajaran via media sosial itu terwujud sudah. Saat sedang searching di internet akhirnya ketemu dengan penawaran yang sangat menarik. penawaran itu adalah Diklat Online Guru Melek IT Pola 12 Hari yang diselenggarakan oleh Pak Sukani, Jawara Guraru Award 2013, lewat laman www.trainergurumelekit.wordpress.com dan www.e-traininggurumelekit.edu20.org. Aku seperti terbangun dari tidur yang lama setelah melihat informasi yang ditayangkan di kedua laman itu. Rasa ingin tahuku akan pembelajaran dengan memanfaatkan media sosial semakin besar. Memang sebelumnya aku  telah membuat kelas online dengan memanfaatkan media edmodo, namun apa yang ditawarkan Pak Sukani dengan Diklat Online Guru Melek IT-nya itu terasa berbeda. Kenapa ? Karena selain diberikan materi seputar pembelajaran via Media Sosial, kita juga akan mendapatkan berbagai software yang sangat membantu dalam mengembangkan bahan ajar kita dengan lebih modern karena ada sentuhan-sentuhan IT di dalamnya, seperti bagaimana membuat buku digital dengan software digibook, membuat pembelajaran interaktif dengan memanfaatkan software Camtasia dan beberapa software keren yang lainnya. Contoh yang sudah aku buat seperti di bawah ini:

Dulu tidak terpikirkan membuat tugas dengan cara seperti yang Pak Sukani ajarkan dalam Diklat Online Guru Melek IT yang sekarang aku ikuti. Namun setelah bergabung dalam diklat ini, banyak ilmu yang amat sangat bermanfaat bisa aku dapatkan. Semoga apa yang aku pelajari selama 12 hari ke depan akan menjadi nilai lebih bagiku khususnya dan bagi siswa-siswiku umumnya, agar pembelajaran yang aku berikan memberikan kesan berbeda di mata siswa dan dapat meninggalkan kesan yang mendalam buat mereka. Kesemuanya merupakan sebuah ikhtiar  guru/pendidik untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran terutama di era informatika seperti saat ini. Hal ini juga dengan tidak meninggalkan metode pembelajaran yang telah ada selama ini, namun sebagai sebuah langkah maju, guru juga tidak perlu sungkan untuk terus meng-update metode pembelajarannya. Maju terus pendidikan Indonesia !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline