Lihat ke Halaman Asli

Menanam Pohon Untuk Langit Biru

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sudah kita ketahui dan rasakan bahwa kualitas udara yang kita hirup sangat jauh dari apa yang disebut layak, terutama di kota-kota besar dimana seakan kita bernafas di dalam sebuah cerobong asap. Banyaknya zat polutan yang terdispersi ke udara bebas membuat eksistensi oksigen tersingkirkan. Meningkatnya kuantitas zat polutan di atmosfer ini sebagai dampak yang ditimbulkan oleh meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang beredar di jalanan kota-kota dimana kendaraan bermotor ini merupakan sumber pencemar yang paling dominan dalam sumbangsihnya terhadap menurunnya kualitas udara yang kita hirup. Hal ini diperparah oleh golongan industri yang standarisasi cerobong asapnya tidak terpenuhi dengan jumlah yang tidak sedikit.

Sebenarnya, seberapa bahayakah keberadaan zat polutan ini bagi kita? Kita dapat mengambil salah satu zat polutan yang terkandung di dalam sebuah polusi yaitu CO (karbon monoksida). CO terjadi akibat oleh sebuah pembakaran yang tidak sempurna. Lebih parahnya lagi banyak kendaraan bermotor begitu melakukan uji emisi mayoritas tidak memenuhi standar yang ditentukan. Sehingga dapat kita bayangkan bahwa zat CO ini bergentayangan di setiap sudut atmosfer kita. Afinitas atau daya ikat CO ini dengan darah mencapai 200 kali lebih kuat daripada afinitas oksigen dengan darah, jadi konkritnya gas yang kita hirup dan masuk ke aliran darah kita adalah lebih banyak mengandung CO daripada oksigen, padahal sel-sel dalam tubuh kita memerlukan oksigen yang “menumpang” darah untuk berkembang dan beraktifitas. Apa jadinya jika sel-sel dalam tubuh kita beri CO? Ini kita baru membicarakan gas CO, padahal masih banyak polutan yang ikut berpartisipasi dalam polusi udara seperti SOx, NOx, hydrocarbon, dan zat karsinogen (penyebab kanker) lainnya.

Lantas bagaimana kita menghadapi ini semua? Kita tentu tidak bisa melarang orang membeli kendaraan bermotor karena itu merupakan hak mereka dalam memiliki kendaraan bermotor untuk aktifitas mereka. Kita tentu juga tidak mungkin meminta masyarakat untuk mengganti kendaraan mereka yang lebih ramah lingkungan. Kita juga tidak boleh berdiam diri menunggu Program Langit Biru dari pemerintah berjalan yang belum kita rasakan manfaatnya. Akan tetapi kita dapat melakukan sebuah usaha yang sangat-sangat sederhana, yaitu dengan usaha pengadaan pohon yang lebih banyak yang notabennya pohon merupakan penghasil oksigen. Kita dapat menanamnya di halaman rumah, di kantor, ataupun di sekolah kita. Sebuah usaha yang sangat sederhana yang apabila dilakukan secara masif dapat member dampak yang signifikan. Tentu kita juga berharap usaha kita diikuti oleh pemerintah dengan peluasan wilayah ruang terbuka hijau (RTH) di setiap kota.

Kita tentu merindukan udara yang kita hirup begitu sejuk, langit yang kita lihat begitu biru, dan angka penderita kanker dan ISPA sangat kecil. Apabila hal seperti diatas terjadi, maka masyarakat akan sangat produktif dalam setiap kegiatannya karena tanpa terganggu oleh zat-zat polutan dan tanpa terganggu oleh penyakit yang disebabkan zat-zat polutan, sehingga tingkat kesejahteraan masarakat akan meningkat pula. Mari kita menanam pohon untuk kesehatan kita dan anak cucu kita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline