Lihat ke Halaman Asli

Roesda Leikawa

TERVERIFIKASI

Citizen Journalism, Editor, Penikmat Musik Instrumen dan Pecinta Pantai

Potensi dan Tantangan di Maluku, “Pemuda Kuncinya”

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dunia tahu bahwa Maluku merupakan penghasil Pala, Cengkeh Mutiara dan Emas . Pala dengan mudah didapat dari Kepulauan Banda, Cengkeh dengan mudah ditemui di negeri-negeri di Ambon, Pulau-Pulau Lease (Saparua, Haruku dan Nusa Laut) dan Nusa Ina , Mutiara dihasilkan dalam jumlah yang cukup besar di Kota Dobo, Kepulauan Aru,  sementara Emas dihasilkan di Pulau Buru.

Berbagai potensi yang bisa kita temui di Maluku antara lain Perikanan dan Sumber daya perairan 658.294,69 km2, yakni - Laut Banda : 277.890 ton/tahun - Laut Arafura : 771.500 ton/tahun - Laut Seram : 590.640 ton/tahun, Berbagai jenis ikan yang dapat ditangkap dan terdapat di Maluku antara lain : ikan pelagis besar, ikan pelagis kecil, ikan demersal, ikan karang, udang, lobster, cumi. Sementara untuk potensi budidaya laut yang penyebarannya terdapat pada Laut Seram, Manipa, Buru, Kep. Kei, Kep. Aru, Yamdena, pulau pulau terselatan dan wetar adalah kakap putih, kerapu, rumput laut, tiram mutiara, teripang, lobster, dan kerang-kerangan. Untuk potensi budidaya payau adalah bandeng dan udang windu (sumber: Wikipidia Maluku).

Potensi  Pariwisata kita yang kaya akan model alam ini dapat dijadikan untuk menarik perhatian turis local maupun internasional datang berkunjung , sementara kesenian dan adat budaya hampir disetiap negeri yang ada di Maluku memiliki kekayaan dan ciri khas tersendiri.

Sumber Daya Manusia Faktor Utama Potensi dan Tantangan di Maluku

Banyak orang yang melirik laut, hutan, kepulauan, pariwisata sebagai potensi di Maluku , tapi mereka lupa bahwa sumberdaya manusia jauh lebih penting dari itu .Karena manusialah yang akan mengelola bumi dan isinya, maka saya katakan manusia merupakan potensi terbesar dalam pembangunan negeri ini bahkan juga merupakan tantangan terbesar dimasa mendatang jika tidak dilakukan upaya peningkatan kapasitas dan ketrampilan.

Siapa mereka yang merupakan potensi dan juga tantangan untuk Maluku?, saya berani katakan bahwa potensi dan tantangan terbesar di Maluku adalah terletak pada Pemuda.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Pasca Konflik Ambon banyak menimbulkan perbedaan di tengah masyarakat, mulai dari tempat tinggal yang berkotak-kotak, sekolah, pasar, bahkan antar pemuda yang lebih memilih untuk berkelompok, ini terjadi karena kurang adanya rasa saling percaya dan saling mencurigai, sebagian pemuda merasa trauma akibat kerusahan tersebut. Jadi apa artinya Maluku yang memiliki potensi dan kekayaan besar tapi masyarakat khususnya pemuda mengalami krisis kepercayaan, ini sangat berdampak negatif pada pengelolaan kekayaan alam ini sendiri.  Begitu juga sebaliknya jika Sumber daya manusia kita baik maka kekayaan alam bisa dikelola sebagaimana yang diharapkan.

Beberapa tahun lalu banyak kita temui kasus pemeboman ikan di laut oleh masyarakat, hal ini sangat merusak terumbu karang dilaut, kasus ini bisa saja terjadi karena kurang adanya kesadaran dan pengetahuan akan perlindungan terhadap karang-karang tersebut. Jika pemerintah tidak menanganinya dengan baik, saya yakin kita akan kehilangan banyak pesona bawah laut.

Potensi Pemuda Ambon

Bersyukurlah di Maluku khususnya kota Ambon sudah ada beberapa aktivis yang tergabung dalam komunitas peduli lingkungan seperti Save Ambon Bay yang merupkan kumpulan mahasiswa dan aktivis pencinta teluk ambon, komunitas Potografer Maluku yang fokus mengabadikan pemandangan alam, adat dan budaya di Maluku, komunitas Bengkel Sastra Maluku yang ingin membangkitkan kesenian di bumi raja-raja ini, Komunitas Save Aru yang peduli dengan hutan, Perkumpulan Anak Muda Maluku (PAMM) yang memiliki misi untuk menyelesaikan setiap persoalan masayarakat khususnya pada daerah konflik dan masih banyak lagi komunitas-komunitas yang bisa kita temui di Ambon, semua personilnya berasal dari kalangan anak muda Ambon.

Komunitas-komunitas tersebut banyak diminati oleh kalangan pemuda dan disambut baik oleh masayarakat, sehingga membuka ruang untuk menyatukan perbedaan, mencairkan kebekuan, dengan demikan rasa saling percaya antar umat beragama di kota Ambon pun kembali seperti dulu lagi sebelum adanya Konflik. Rasa perbedaan antar umat beragama itu sudah semakin menghilang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline