Bagi traveler yang pernah mengunjungi Lovina pasti tidak asing dengan daya tariknya yang memikat para pelancong ini. Melihat sunrise dari balik bukit dan atraksi lumba-lumba di habitat aslinya di pagi hari, menjadi keunikan Perairan Bali Utara ini.
Perjalanan ke tengah laut diperairan Lovina sangat disukai wisatawan. Perairanya yang relatif tenang, sehingga dapat dilewati dengan nyaman dengan menggunakan perahu nelayan.
Setiba di hotel, sempat ditawari tour dolphin oleh tour guide, namun tujuan utama saya ke sini ingin melihat bagaimana situasi destinasi yang sebelumnya tak pernah sepi ini berubah drastis karena pandemi.
Kendati menjadi yang pertama dibukanya pariwasata new normal untuk wisatawan domestik, namun daerah ini masih sangat sepi dan belum terasa denyut wisata terlihat. Banyak hotel-hotel lebih memilih tutup dan merumahkan karyawannya.
Salah satu jalan central wisata Pantai Lovina terlihat lengang, sepanjang jalan yang dulu tak pernah sepi lalu-lalang turis ini kini bak daerah yang ditinggal penghuninya.
Menjadi satu-satunya tamu hotel
Saking sepinya, ini kali pertama menjadi tamu tunggal di hotel tempat saya menginap. Sungguh menjadi pengalaman yang langka dan belum tentu akan terulang untuk kedua kalinya.
Kebetulan saya sangat menyukai bepergian sendiri tanpa teman maupun pasangan, mencari suasana baru yang tenang dan hening untuk stay, membaca buku, melepaskan penat, dan beristirahat. Akhirnya pilihan tertuju ke akomodasi ini.
Hotel yang memiliki puluhan kamar ini menawarkan pemandangan taman dan penghijauan di setiap roomnya. Dibangun dengan konsep bungalow khas Bali memberikan nilai lebih untuk privasi.
Soal kenyamanan dan fasilitas akomodasi yang mempunyai tarif per-malamya 700k dalam kondisi normal ini sudah sesuai ekspektasi. Lebih-lebih saya menjadi tamu hotel satu-satunya, serasa punya pelayan pribadi. Hehe
"Dulu saat masih ramai ada puluhan karyawan yang setiap pagi sibuk cleaning dan menyiapkan breakfast tamu, sekarang hanya ada empat orang itupun aplusan, yang lain dirumahkan," Ungkap Mas Agus selaku staf juga manager hotel.
Miris mendengar cerita mas Agus dan saya melihat sendiri kondisi terkini daerah ini. Padahal akomodasi tempatnya bekerja ini sebelum pandemi menjadi salah satu hotel favorit di Lovina. Banyak turis Eropa dan China singgah disini.
"Terakhir menerima tamu China bahkan ada yang dari Wuhan bulan februari lalu sebelum pandemi merebak ke seluruh dunia, tapi mereka belum pada tahu waktu itu," Imbuh Mas Agus.
Sebagai solo traveler ini momen tepat bagi yang punya itinerary ke Bali, khusunya melihat atraksi lumba-lumba di Lovina atau destinasi yang lain. Selain harga room yang murah, suasana tenang dan Bali natural nan kental akan Anda dapatkan maksimal. Dan yang penting selalu mamatuhi protokol kesehatan.