Lihat ke Halaman Asli

Rury Amaliatik

Universitas Pendidikan Indonesia

Tantangan Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dalam Perwujudan Profil Pelajar Pancasila Pendidikan Abad 21 di Ekosistem Sekolah

Diperbarui: 20 Desember 2023   16:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

P5 SDN Baru 01 Pagi

Oleh:

Rury Amaliatik, Salwa Sholihatunnisa dan Septiyani Astuti. Pendidikan Profesi Guru di Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.

Membahas tentang pancasila pastinya tidak luput dari penghayatan nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila pancasila itu sendiri, banyak bahasan yang muncul ketika berbicara tentang pancasila dimana bisa dikatakan sebagai wujud dan jati diri bangsa Indonesia. Lalu apa yang akan terjadi jika pancasila dikaitkan dengan pendidikan dan bagaimana perwujudan profil pelajar pancasila yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan Abad ke-21? Pada dasarnya pancasila merupakan landasan terbentuknya profil pelajar pancasila dimana dalam praktiknya sering mengedepankan prinsip-prinsip yang terkandung dalam pancasila itu sendiri. Pancasila dapat dikatakan sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia yang memiliki makna bahwa pancasila sebagai sila-sila yang termuat pada pancasila merupakan ciri khas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang erat kaitannya dengan penerapan kehidupan sehari-hari. Entitas memiliki makna bahwa sesuatu yang unik dan berbeda, bersumber dari gagasan oleh pemikiran yang dikemukakan bangsa Indonesia  menjadi jati diri bangsa Indonesia. Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa mempunyai lima sila yang menjadi dasar negara. Oleh sebab itu, pancasila membentuk jiwa atau ruh dalam setiap langkah pembangunan yang dilakukan terutama dalam bidang pendidikan yang terdapat pada masyarakat Indonesia yang beragam budaya, bahasa, agama, etnis, suku, ras. Melalui pendidikan dapat menciptakan usaha untuk melestarikan bangsa yang majemuk, memelihara persatuan dan kesatuan serta mengembangkan mutu nasionalisme.

Seiring dengan perkembangan zaman yang pesat saat ini memasuki abad ke-21, penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari harus tetap direalisasikan. Hal tersebut dilakukan agar bangsa Indonesia tetap berada pada kaidahnya dan tidak kehilangan jati dirinya ditengah perkembangan zaman saat ini. Salah satu penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari juga termasuk pada penerapan Pancasila dalam sektor pendidikan yang saat ini diwujudkan dengan adanya Profil Pelajar Pancasila. Pendidikan berbasis profil pelajar pancasila merupakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada pengembanngan karakter pancasila pada peserta didik (Surya, 2023). Namun dalam penerapannya tentu ada tantangan yang dihadapi. Adapun tantangan yang dihadapi diantaranya sebagai berikut:

1. Kurangnya kesadaran peserta didik untuk merubah diri menjadi lebih baik

Pada hal ini masih terdapat sebagian peserta didik yang bersikap acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk bisa mewujudkan profil pelajar Pancasila pada diri peserta didik tentunya dibutuhkan kesadaran peserta didik untuk berubah menjadi lebih baik.

2. Lunturnya nilai-nilai karakter peserta didik akibat kurangnya pembiasaan

Peserta didik cenderung menunggu arahan dari guru untuk mengerjakan segala sesuatunya. Sehingga dalam hal ini, peserta didik perlu pembiasaan diri dalam menerapkan Profil Pelajar Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

3. Kurang maksimalnya keterlibatan orang tua dalam pendidikan

Agar mencapai keberhasilan pendidikan, jika hanya dilaksanakan di sekolah saja tidaklah cukup. Oleh karena itu, diperlukannya keterlibatan orang tua didalamnya. Saat ini sering dijumpai bahwasannya orang tua hanya memikirkan aspek kognitifnya saja, namun mengesampingkan aspek afektifnya, itu sebabnya sering dijumpai sikap peserta didik yang kurang baik walaupun jika dalam aspek afektifnya peserta didik tersebut sudah baik. Sehingga hal tersebut mempengaruhi aksi nyata dalam penerapan karakter pada Profil Pelajar Pancasila jika hanya dilakukan disekolah saja, tentunya orang tua perlu andil dalam pembiasaan tersebut untuk membentuk karakter peserta didik kearah yang lebih baik.

Berdasarkan tantangan yang dihadapi sebagaimana telah dituliskan di atas tentunya hal tersebut sangat perlu untuk diatasi demi mewujudkan terciptanya Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21, oleh karenanya pembiasaan di sekolah saja tentunya kurang karena peserta didik hanya berada dalam ruang lingkup sekolah kurang lebih 6 jam saja, selebihnya peserta didik berada di rumah. Maka dengan demikian diperlukannya hubungan kerja sama yang baik dari guru, sekolah dan orang tua untuk bisa mengarahkan peserta didik kepada perwujudan profil pelajar Pancasila agar karakter yang baik dapat ditanamkan kepada diri peserta didik sedari dini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline