Lihat ke Halaman Asli

KAVA

a reader

Selamat Pagi, Jokowi

Diperbarui: 1 Maret 2017   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

twitter-galih-dan-ratna-bersponsor-rokok

Selamat pagi, Pak Jokowi.

Langit Yogyakarta sedikit mendung, bagaimana dengan langit ibukota di sana? Mungkinkah sama atau sedikit berbeda dari biasanya? Jakarta kota cinta, saya sematkan rasa bangga dan penuh kepercayaan padanya; karena kehadiran njenengan, Pak. Binar mata yang kadang terlihat sayu, juga canda tawa Bapak yang biasanya saya temukan pada vlog-vlog Mas Kaesang, membuat saya bernapas lega. Bapak masih baik-baik saja, rupanya. Saya bangga. Saya bahagia.

Anak Bapak mungkin tak terhitung. Dan tak mudah pula mengingat nama. Saya adalah seorang gadis kecil yang tinggal di kaki Gunung Merapi, Pak. Nama saya Ruri, tapi banyak kawan saya, panggil saya Rurat. Bapak boleh, kok, panggil saya dengan sapaan “ndhuk,” karena saya sangat suka dipanggil begitu. Silakan, Bapak ingin mengingat saya dengan nama apa. :)

Indonesia apa kabar ya, Pak? Ramai media memberitakan banyak perkara. Mulai dari kasus SARA, RUU Pertembakauan, Pemilihan Gubernur, pelanggaran hak asasi manusia, pun yang berhubungan dengan anak dan perempuan. Saya bersyukur, membaca rilis pers di http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20170228/0119965/presiden-jangan-sampai-ada-uang-dipakai-beli-rokok/ .

“Jangan sampai ada uang dipakai untuk beli rokok dan tidak dipakai untuk menambah gizi anaknya. Hal-hal seperti itu diingatkan pada keluarga-keluarga di kampung, di desa dimana Puskesmas itu ada. Kalau enggak seperti itu, enggak ngerti mereka”, tambah Presiden

Sebentar lagi, ada film baru yang berjudul Galih dan Ratna. Film itu sangat familiar di antara teman-teman saya. Saya pun menantinya. Bulan ini tayang, Pak. Tapi saya gelisah,  sangat jelas terbaca, ada tulisan Generation G. Saya menemukan gambar ini di twitter.

Saya mencari tahu tentang GenerationG di internet. Internet memudahkan saya untuk mencari tahu yang asing pada kepala saya. Dengan mudah, saya bisa mendapatkan informasi itu. Dari halaman ini, jelas tertera akun ini hanya dikhususkan untuk orang dewasa.

gg

Saya mencoba untuk mendaftar dan membuat akun baru di halaman tersebut. Yang saya temukan adalah gambar di bawah ini. Sangat jelas, bila syarat dan ketentuan mendaftar sebagai member, harus perokok dewasa. Tapi, siapa yang bisa memastikan dengan baik, bahwa semua orang yang tergabung dalam laman itu adalah perokok dewasa, Pak?

gg1

Film Galih dan Ratna, sesuai yang tertera pada web http://jadwalfilmbioskop21.blogspot.co.id/2017/02/review-galih-ratna-2017-bioskop.html#, rating usia untuk film Galih dan Ratna adalah 13 tahun ke atas. Padahal, sponsornya GenerationG yang jelas-jelas mewajibkan membernya adalah seorang perokok berusia lebih dari delapan belas tahun.

galih-ratna-rating-film

Bapak, saya ingin bertanya, di mana peran Negara ketika regulasi tidak lagi berfungsi? Industri rokok memang menuliskan angka 18+ pada kemasan dan iklan mereka. Tapi, siapa yang bisa menjamin kalau anak-anak tidak akan bisa membeli rokok?

Video yang diunggah akun FCTC Indonesia di instagram, https://www.instagram.com/p/BQaOJyChjfu/?taken-by=fctcindonesia benar-benar menunjukkan bahwa dengan sangat mudah, siapa pun, semua orang bisa membeli rokok. Peredaran rokok tidak terbendung, seperti polusi tirani. Ada di mana-mana. Terhirup, terasa, tapi sebagian besar orang, bungkam. Karena rokok sudah sangat wajar dan dianggap normal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline