Lihat ke Halaman Asli

Pemberdayaan Wirausaha Proltape dan Bakpao yang Terdampak Pandemi Covid-19

Diperbarui: 1 September 2021   14:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1.1 gambar bersama pelaku UMKM (dokpri)

Pandemic covid-19 yang telah terjadi kurang lebih hamper 2 tahun menybabaan pemerintah melakukan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat guna untuk mengurangi angka peningkatan pasien yang terpapar. Indonesia membawa dampak yang sangat signifikan terhadap berbaga sector, salahsatunya sector perekonomian. Adanya pembatasan tersebut menyebabkan mobilitan masyarakat terhambat karna pemerintah menganjurkan kepada masyarakat untuk tetap di rumah saja selama pandemic. Salah aturan dari pembatasan sosial adalah melakukan kegiatan apapun dengan daring.

Hal tersebut juga menyebabkan pelaku UMKM masyarakat terdampak karna usaha mereka yang sebagian besar kegiatan usahanya melalui offline atau tatap muka. Salah satunya terjadi di Kabupaten Jember.

Gambar 1.2 Kantor kecamatan patrang (dokpri)

Kabupaten jember yang terletak di sebelah timur wilayah Jawa Timur.  Kabupaten Jember memiliki luas wilayah kuranglebih sebesar 3.293,34 km2 yang secara administrative terbagi menjadi 31 kecamatan.  

Salah satu kecamatan tersebut adalah kecamatan patrrang, kecamatan inilah juga terdapat Stasiun Jember yang juga merupakan pusat PT Kereta Api Daerah Operasi IX. Pendapa Wahyawibawagraha yang merupakan kediaman resmi Bupati Jember terletak di kecamatan ini.

Salah satu UMKM yang terdapat di kecamatan Patrang dan terdampak pandemic adalah di kelurahan jember lor, yaitu UMKM kuliner "Proltape dan Bakpao" yang di miliki oleh Ibu Erni. Proltape sendiri merupakan kuliner khas yang di miliki kabupaten jember.

Ibu Erni biasanya memasarankan jajanan tersebut dengan cara menitipkan di kios atau outlet makanan basah, dan kadang juga menawarkan di lingkungan terdekat. Pada masa pandemic seperti ini pendapatanm yang di hasilkan sangat menurun. 

Di karnakan, konsumen yang biasanya memesan jajan basah untuk acara cara, sekarang sangat jarang kadangpun tidak ada. Karna adanya peraturan pemerintah untuk mengurangi mobilitan masyarakat.

Tentu saja di masa pandemi seperti ini harus bias mengambil strategi yang kuat dalam menjalankan usaha, oleh karna itu diperlukan adanya pendampingan usaha. Kuliah Kerja Nyata Back To Village 3 Universitas Jember merupakan salah satu program pengabdian masyarakat yang meweadahi mahasiswa untuk dapat berkontribusi langsung terhadap masyarakat sekitar.

Saya Ruri Maghfiratus Sholeha sebagai salah satu mahasiswa KKN Back To Village 3 Universitas Negeri Jember. Mengambi tema pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak covid-19. Sasaran yang sedang di damapingi oleh saya adalah UMKM "Proltape dan Bakpao".

Beberapa program kerja yang di laksakan oleh mahasiswa bersama sasaran adalah meberikan inovasi labelling terhadap produk, meberikan inovasi packaging biar terliah lebih menarik, dan memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran atau pembuatan digital marketing bisnis. Dari beberapa program tersebut di harapkan usaha Ibu Erni dapat tetap betahan dan berkembang di masa pandemic.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline