Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Perubahan Iklim

Diperbarui: 18 November 2017   19:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Alexey Neshin (tnp.no)

Perubahan iklim bukanlah fenomena baru bagi sebagian orang. Bagi para pembaca Alamendah's pasti sudah banyak mengetahui tentang perubahan iklim. Namun bagi orang yang tinggal di daerah terbelakang (behind the curve) belum banyak mengetahuinya. Atau bahkan masyarakat yang notabene tinggal di daerah perkotaan. Perubahan iklim atau climate change merupakan perubahan yang signifikan pada iklim, seperti suhu udara atau curah hujan, selama kurun waktu 30 tahun atau lebih.

Membahas  tentang perubahan iklim tidak ada habis-habisnya. Hal ini dikarenakan setiap hari selalu terjadi perubuhan iklim yang berubah-ubah akibat dari meningkatnya aktivitas manusia dan fenomena alam. Untuk itu setiap orang perlu mengetahui tentang perubahan iklim bukan hanya pelajar masyarakat pun harus mengetahuinya agar menambah wawasan pengetahuan tentang perubahan iklim. Nur Masripatin, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim-KLHK mengatakan sangat penting masyarakat Indonesia mengetahui tindak lanjut Marrakesh,  karena dampak dari perubahan iklim tidak pandang buluh dan harus bekerjasama untuk mengendalikannya.

Marrakesh adalah hasil penting dari pertemuan tahunan berupa deklarasi "Marrakech Action Proclamation for Our Climate and Sustainable Development" yang berisi tentang penyambutan atas pemberlakuan Perjanjian Paris tahun 2016. Lebih lanjut tentang itu seruan terhadap percepatan pencapaian pengendalian perubahan iklim sebelum tahun 2020 khususnya bagi Negara Pihak Protokol Kyoto, serta seruan kepada semua non-state actors untuk bergabung bersama para Negara Pihak UNFCCC dalam upaya mobilisasi dan aksi yang segera dan ambisius. Berdasarkan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memperkirakan kenaikan suhu global akan berkisar antara 1,6-4,2 derajat celsius pada tahun 2050 atau 2070. Di Indonesia, akibat perubahan iklim akan membuat suhu meningkat menjadi 1,6-3,0 derajat celcius pada 2050-2070 perkiraaan Canadian Climate Change Model dan United Kingdom Meteorological Office. Sedangkan menurut perkiraan dua lembaga Amerika Serikat, yaitu Global Fluid Dynamic dan Goddart International Space Study, suhu Indonesia akan meningkat 2 hingga 4,2 derajat celcius. Atas dasar perubahan iklim yang akan terjadi kedepannya, maka perlu untuk diketahui dan dibahas atau diskusikan untuk mencari solusi yang tepat (kreatif).

Perubahan iklim merupakan proyeksi kelanjutan dari global warming. Penyebab dan dampaknya IPCC menyimpulkan bahwa sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat kegiatan manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan. Sedangkan dampaknya adalah tidak stabilnya iklim, meningkatnya permukaan air laut, gangguan ekologis, rusaknya infrastruktur, dan lain-lain. Masing-masing dampak tersebut pun masih akan mendatangkan berbagai dampak susulan lainnya baik dalam bidang ekonomi, ekologi, kesehatan, hingga sosial dan politik.

Dari uraian di atas sudah sepatutnya kita mengetahui tentang perubahan iklim yang terjadi baik dari perbuatan manusia maupun fenomena alam. Yuk, kita menginformasikan tentang perubahan  iklim di berbagai media sosial, agar menambah pengetahuan dan solusi dari berbagai permasalahan pemanasan global.

Referensi: 1, 2, 3, dan Berkas COP22 Marakesh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline