Lihat ke Halaman Asli

Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)

TERVERIFIKASI

Guru SD, Penulis buku

Pernahkah Anda Lupa Saat Menyalakan Kompor? Berikut Tips Agar Tidak Lupa

Diperbarui: 7 November 2024   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Garang asem tinggal kenangan. Dokumen Pribadi

Tetanggaku mengatakan, "Kalau belum menggosongkan wajan, rasanya belum menjadi Mak-Mak", ini salah satu pembelaan Mak-Mak milineal yang suka lupa saat memanasi masakannya.

Entah berapa kali kejadian itu saya alami, mungkin lebih tiga kali saya mengalami wajan gosong, ompreng melengkung, sublub pesok. Berawal dari rutinitas emak-emak yang akrab dengan dapur. Kejadian kilas baliknya sebagai Berikut.

Pertama, saat memanasi sayur lodeh. Kompor dinyalakan 'ceklek'. Beberapa saat kemudian ada tamu. Otomatis langsung saya tinggal dan menemani tamu di ruang depan.

Beberapa saat kemudian, tamu bilang, ", Bu kok ada bau barang yang terbakar ya", ucapnya di sela-sela jagongan.

"Mungkin tetangga belakang rumah Bu, lagi bakar-bakar", ucapku mengabaikan

Setelah itu perbincangan diteruskan, begitu sayik dan santainya saya menjagongi tamu. Sesaat kemudian tamu bilang lagi. "Bu, kok ada asap dari belakang ya",

"Wah mungkin tetangga lagi bediang Bu", bediang itu membakar damen untuk penghangat sapi, fungsinya untuk menghilangkan nyamuk.

Dua kali tamu tadi mengingatkan, namun saya tetap lupa kalau saya tadi sedang memanasi sayur.

Bahkan, saat suami tidur di kamar, dia terbangun karena mencium bau yang menusuk seperti barang terbakar.

Sontak setelah bangun dan menuju dapur ternyata, sayur tewel dan balungan sapi sudah menjadi abu, dan omprengnya sampai melengkung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline