Lihat ke Halaman Asli

Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)

TERVERIFIKASI

Guru SD, Penulis buku

Uniknya Makam Desa Gandu, Peziarah Nyaman Karena Bisa Ngopi Bareng Keluarga

Diperbarui: 1 Oktober 2024   05:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemakaman Muslim Desa Gandu Kecamatan Mlarak Kabuopaten Ponorogo. Dokpri

 

Saat mendengar kata makam, rasanya yang terlintas angker, serem, dan menakutkan, mengerikan dan padanan lainnya. Karena makam adalah tempat bersemayamnya orang yang sudah meninggal. Apalagi jika makam tersebut baru saja dilakukan penguburan. Tentu saat melintas membuat bulu kuduk suka berdiri sendiri.

Namun tidak demikian dengan kondisi makam di Kecamatan  Mralak Kabupaten Ponorogo. Makam yang satu tahun lalu saya berziah hari ini kondisinya jauh berbeda.  Bunga kertas dan aneka bunga lainnya  menghiasi  di sekitar  makam,  menjadikan makam  ini nyaman bagi siapa saja yang datang. Tak terkecuali saya dan keluarga.

Hari itu saya mengajak keluarga dan anak mantu untuk berziarah ke makam ibu mertua yang berada di Desa Gandu Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo. Sambil mengenalkan keluarga besar saya ajak untuk mampir ke makam untuk mendoakan ahli kubur di sana.

Saat datang saya dibuat kagum dengan adanya taman di depan makam lengkap dengan meja kursi berbentuk bulat yang cocok untuk bersantai. Setelah masuk pintu sebelah kanan netraku dibuat tak berkedip karena ada peralatan dapur yang kumplit. Ada peralatan masak, kompor gas lengkap dengan gula dan kopi kapal api rentengan.

Ditata rapi sedemikian rupa, mirip seperti warung kopi. Di sebelahnya ada tumpukan air meniral  beberapa dos.  Sengaja dipersiapkan untuk para peziarah yang datang. Termasuk saya dan keluarga.

Sesaat setelah saya masuk pekarangan makam, tiba-tiba ada seseorang yang menyalakan kompor, membuat minuman kopi. Setelah menyeduh kopi yang dibuatnya saya pun bertanya lebih jauh tentang konsep pemakaman yang berbeda dengan kondisi makam sebelumnya.

Peziarah dapat ngopi bersama keluarga setelah baca tahlil. Dokpri

"Siapakah gerangan Bapak Ini?", tanya saya penasaran, pikirku apakah ini penjaga makam ya.

"Wah bukan, saya orang sini saja yang kebetulan mampir ke sini", terlihat beliau sudah akrab dengan lingkungan makam.

"Siapakah yang memperkrasai dan menyulap makam ini menjadi senyaman ini?", tanyaku kemudian

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline