Lihat ke Halaman Asli

Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)

TERVERIFIKASI

Guru SD, Penulis buku

Bagaimana Cara Mengenalkan Budaya Daerah pada Anak?

Diperbarui: 4 September 2024   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar dari SS YouTube ketoprak Mulyo Budaya Desa Mulyorejo. Sumber Dokpri

"Ma, apa sih ketoprak itu?" Tanya si bungsu saat mendengar akan ada pertunjukan ketoprak di rest area dekat rumah

"Ketoprak itu ya pentas seni yang dimainkan orang, ada ceritanya, ada musiknya, pokoknya seru dik", jawabku mengolah kata supaya dia mempunyai gambaran tentang ketoprak.

Bungsuku kelas 4 SD, namun sampai saat ini belum pernah melihat ketoprak, bahkan dia mungkin baru mendengar akhir-akhir ini saja setelah teman sepermainannya sering menceritakan akan ada pertunjukan ketoprak di rest area.

Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 79, Pemerintah Desa Mulyorejo mengadakan pertunjukan ketoprak. Pertunjukan ini adalah malam final kegiatan yang sebelumnya telah diadakan perlombaan agustusan selama dua hari berturut-turut.

Pertanyaan si bungsu membuatku ingin mengenalkan budaya seni yang akhir-akhir ini memang sudah menghilang digerus zaman.

Anak-anak sekarang lebih menyukai konten-konten yang ada di YouTube. Yang menurut saya tidak mengandung nilai budaya namun lebih kepada hiburan, seru-seruan bahkan ada unsur pornografi.

Sejak sore anak saya sudah nagih janji untuk nonton ketoprak, walaupun sebenarnya ada rasa malas untuk berangkat. Namun karena Saya ingin mengenalkan pada anak tentang ketoprak akhirnya saya pun berangkat ke rest area yang berjarak kira-kira 350 m dari rumah.

Panggung yang sudah dibuat sejak pagi dipersiapkan sedemikian rupa untuk menghibur masyarakat Desa Mulyorejo dan sekitarnya. Sayup-sayup terdengar suara gamelan menandakan acara segera dimulai.

Sebelumnya acara dibuka oleh Kepala Desa. Dalam sambutannya Kepala Desa Mulyorejo, Warwilan, S.P menyampaikan bahwa ketoprak ini adalah milik Desa Mulyorejo, karena pemainnya berasal dari semua perangkat desa, bahkan Pak Inggi (lurah) dan Bu Inggi (lurah) juga ikut bermain pada pentas seni tersebut.

Tujuan dibentuknya kesenian ketoprak ini sekaligus mengenalkan budaya Jawa yang semakin hari semakin tidak dikenal masyarakat, "nguri-nguri budaya jawi supados mboten ical oleh perkembangan zaman".

Berikutnya Pak Inggi juga menyampaikan bahwa kesenian ketoprak ini sudah memiliki izin dari Dinas Pariwisata Kabupaten Tuban sehingga legal, dan bisa ditanggap bagi masyarakat yang punya hajat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline