Lihat ke Halaman Asli

Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)

TERVERIFIKASI

Guru SD, Penulis buku

Pengalaman Belajar Otodidak, Berikut Kiat-kiatnya

Diperbarui: 5 Juni 2024   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mawardi sedang mengukir kalimat Allah. | Dokumentasi pribadi

Sudah memasuki bulan keempat Mawardi mengukir hiasan masjid Nurul Huda di Desa Pandean Mulyorejo, masjid di samping tempat tinggal saya. Dibantu dengan dua temannya Rahmad dan Muhyidin ketiganya bekerja keras menyelesaikan ukiran itu.

Posisi masjid dekat dengan rumah sehingga saya bisa ngobrol dengan mereka leluasa. Bahkan saya berkesempatan menyiapkan kopi dan jaminan seadanya jika pas ada di rumah.

Dengan lincahnya jemari Mawardi piawai memainkan tatah, alat ukir yang jumlahnya lebih dari 30 jenis lengkap dengan ukurannya. Setiap ukuran mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Misalnya untuk membuat huruf, bunga, lingkaran, atau motof-motif yang beraneka macam.

Sudah 15 tahun dia bekerja sebagai tukang ukir. Pengalamannya yang sudah bertahun-tahun membuatnya dikenal dan diundang oleh siapa saja yang membutuhkan keahliannya.

Saat saya tanyakan apakah dia pernah sekolah ukir, atau pernah ikut pelatihan? "Mboten nate (tidak pernah)," bahkan, dia mengaku hanya menamatkan sekolah Tsanawiyah saja.

Menurutnya dulu pernah melalang buana sampai di Kota Jepara selama 4 hari, mengamati orang yang sedang mengukir kayu. Setelah itu dia pulang dan mencoba di rumah. Lama kelamaan saya bisa sendiri. Akunya mengenang masa lampau yang pernah ia jalani.

"Wah berarti otodidak ya Lek"

"He... he... gih Bu," jawabnya dengan senyum yang disembunyikan.

Menurut saya, Pekerjaan mengukir berkaitan erat dengan seni dan bakat. Keindahan ukiran dan ketepatan dalam memainkan tatah atau alat ukir di atas kayu memerlukan keahlian yang luar biasa. Tidak semua orang mampu melakukannya.

Saat saya amati, ukirannya sangat detail dan rumit, maklum tulisan Al-Quran sangat sulit dan banyak variabelnya, seperti fathah, dhomah, tasydid, bahkan setiap huruf mempunyai kesulitan tersendiri. Maklum jika upah jasa ukir sangat mahal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline