Lihat ke Halaman Asli

Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)

TERVERIFIKASI

Guru SD, Penulis buku

Gelar Karya P5 (Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila) Saat yang Ditunggu Warga Sekolah

Diperbarui: 26 Desember 2023   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan P5 yang dilaksanakan SDN tunggulrejo Kecamatan Singgahan Tuban. Dokpri.

Setelah selesainya kegiatan Agustusan, dan memasuki tahun pelajaran baru tepatnya di bulan September kami dewan guru dan kepala sekolah bermusyawarah untuk menentukan tema P5( program penguatan Profil pelajar Pancasial) yang akan kami laksanakan. Hasil  musyawarah menyepakati bahwa sekolah akan mengangkat tema kewirausahaan dalam pembelajaran P5.

Saat itu, tepat tanggal 20 Desember 2023, hari yang sangat ditunggu anak-anak setelah empat bulan berusaha dan berihtiyar membuat karya dengan tema kewirausahaan. Selain gelar karya anak-anak juga berkesempatan menampilkan talentanya berupa tari.

Disamping itu, setiap kelas juga menampilkan bazar berupa panganan tradisional dan aneka jajanan yang diminati para siswa. Sekolah pun mengundang wali murid dan TK untuk memeriahkan acara tersebut.

Ada 7 tema dalam pembelajaran P5 yang telah ditetapkan Kemendikbudristek  yaitu : Gaya hidup berkelanjutan, Kearifan lokal, Bhineka Tunggal Ika, Bangunlah jiwa raganya, Suara demokrasi, Rekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI, dan Kewirausahaan.

Berikut ulasan tema P5 yang bisa dijabarkan menurut pemahaman penulis.

Pertama, Gaya Hidup Berkelanjutan.

Tema ini mengajak peserta didik untuk sadar akan dampak dari aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Tema ini sangat relevan jika diterapkan dalam lingkungan sekolah. Misalnya dengan membuat bank sampah pada setiap kelas.

Anak-anak diperkenalkan sampah organik dan anorganik juga manfaatnya.  Selanjutnya anak-anak diminta memilah sampah organik dan anorganik pada bak sampah yang telah disediakan.

Dari sampah organik dikelola sedemikian rupa sehingga menjadi pupuk kompos. Anak-anak diberikan pemahaman proses pembuatan pupuk kompos, kemudian mereka praktekkan setiap tahapannya.

Dari proses hingga menjadi pupuk kompos tersebut anak-anak banyak mendapatkan pengalaman berharga yang  dapat dimanfaatkan di kemudian hari saat dewasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline