Pada artikel sebelumnya pernah saya tuliskan tentang nilai dan peran guru penggerak yaitu; Kolaborasi, Reflektif, Berpihak pada murid, Mandiri dan Inovatif. Kali ini kita akan membahas bagaimana visi guru penggerak.
Bapak dan Ibu, ingatkah saat kita masih duduk di TK dulu, Ibu guru menanyakan pada kita "Mau jadi apa jika sudah besar nanti?" Dengan bangga dan percaya diri kita menjawab tentang profesi yang akan kita lakukan di masa yang akan datang. Padahal kita belum tahu apakah kelak hal itu tercapai atau tidak.
Saat kita menjawab akan menjadi polisi, menjadi ustad, menjadi pilot adalah ungkapan dan gambaran sebuah profesi yang akan kita wujudkan, walaupun saat itu kita tidak tahu, apakah kelak kita bisa mewujudkannya apa tidak. Itulah analogi dari sebuah visi.
Visi diibaratkan seperti bintang penunjuk arah yang akan memandu menjelajah untuk mencapai tujuan. Visi memang belum terjadi saat ini, kita ingin hal itu kita wujudkan di masa depan. Visi adalah representasi visual kita di masa depan.
Lalu seperti apakah visi guru penggerak itu ?
Masihkah kita ingat "Sumpah Palapa" dari seorang patih Kerajaan Majapahit? Visi Gajah Mada yang terkenal dengan Sumpah Palapa tersebut mampu mengerakkan kerajaan, Hingga seluruh komponen bisa berkolaborasi mencapai puncak kejayaannya demi kerajaan yang mereka cintai.
Gajah Mada bukanlah seorang raja, namun dengan visinya untuk mempersatukan Nusantara, mampu menggerakkan hati seluruh rakyat untuk mempersatukan wilayah Nusantara. Patih Gajah Mada dapat menjadi gambaran antara guru dan sekolah.
Guru bukanlah kepala sekolah, namun hendaklah mempunyai visi yang bisa menggerakkan semua komponen warga sekolah. Jika visi guru bisa dipahami sebagai tujuan besar yang akan dibangun oleh sekolah maka hendaknya semua komponen mendukung dan berusaha mewujudkannya karena tujuan utamanya berpihak pada murid.
Mengapa tujuan utama berpihak pada murid?