Lihat ke Halaman Asli

Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)

TERVERIFIKASI

Guru SD, Penulis buku

Cemburu dengan Hobi Pasangan? Rasa Sayang Dapat Menutup Celah Kekurangannya

Diperbarui: 25 September 2022   17:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar hobi burung. Gambar dari Pexels/zhang kayv

Memiliki pasangan yang sejiwa adalah dambaan semua pasutri. Namun adakalanya apa yang dia suka kita tak suka, juga sebaliknya, apa yang kita suka justru pasangan tidak menyukainya.

Secara sederhana hal ini bisa kita maknai seperti selera makan, terkadang pasangan suka sate, kita suka tempe, atau kita suka gule pasangan suka pecel lele. Sebagai suami ataupun istri kita bisa menerima selera masing-masing.

Kaum hawa biasanya suka ngalah, jika ayah suka sate, siapkan sate sementara kita suka tempe, siapkan dua-duanya di atas meja makan. Nah selesai bukan, tak masalah dengan selera makan dan itu banyak dialami semua pasangan.

Pagi-pagi Bu Dendi nyerocos di depan pedagang sayur "Aku sebenarnya sebel bau petai Bang, tapi gimana lagi wong Bapaknya seneng oseng-oseng pakai petai",

"Kalau saya suka udang Bu, tapi kalau Bapaknya makan udang dia alergi, yo wis akhirnya aku ngalah aja, botok sama tempe aja", ucap Bu Rum juga mengeluhkan jika suami dan dirinya seleranya juga berbeda.

Dua ilustrasi di atas menggambarkan bahwa selera pasangan banyak yang tidak sama, untuk itu ada yang harus mengambil sikap mengalah atau memakluminya. Dengan demikian menjadi catatan seluruh anggota keluarga hal-hal yang disuka dan mana yang tidak disuka.

Seperti ketika datangnya bulan Ramadhan, menjelang berbuka puasa Ibu-ibu menyiapkan segala hidangan yang disuka dari anggota keluarga. Bapak sukanya kolak, sedangkan ibu cukup dengan teh hangat, adik suka capjay, bagi Mama hebat semua akan disiapkan tanpa mengeluh.

Demikian juga tentang bagaimana sikap dan kebiasaan suami yang mempunyai hobi. Sebagai istri tentu kita akan memakluminya. Apapun hobi yang dimiliki suami atau istri, jika saling menyayangi rasa like dan dislike bukan masalah.

Pasti ada yang harus mengalah agar hubungan tetap harmonis, untuk apa juga gegara hobi suami atau hobi istri menyulut pertengkaran. Selama pasangan saling memahami satu sama lain maka hobi bukan menjadi sesuatu yang harus dipermasalahkan.

Dahulu, jam efektif kerja sampai pukul 14.00 WIB, maka sudah bisa dipastikan sore hari setiap jam 16.00 WIb suami melakukan olahraga tenis bersama teman-temannya. Bahkan jika lagi malas berangkat saya yang mengingatkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline