Lihat ke Halaman Asli

Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)

TERVERIFIKASI

Guru SD, Penulis buku

Berikut 6 Karakter Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka Belajar

Diperbarui: 20 Agustus 2022   21:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan pembelajaran untuk menumbuhkan profil pelajar pancasila. Gambar: Blog.kejarcita.id.

Genderang figur pelajar pancasila sudah lama terdengar, tahun ini Kemendikbud ingin mengimplementasikan figur pelajar pancasila pada sekolah-sekolah dengan menerapkan kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka belajar.

Di tahun pelajaran 2022/2023  sekolah-sekolah telah melaksanakan kurikulum merdeka belajar dimulai dari kelas 1 dan kelas 4 bagi Sekolah Dasar, termasuk di lembaga saya. Guru kelas 1 dan kelas 4 sudah mengikuti workshop kurikulum merdeka belajar beserta perangkat pembelajarannya.

Hal ini juga merujuk pada visi pendidikan Indonesia yaitu ingin mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berahlak mulia, bergotong royong, dan berkebhinekaan global.

Visi pendidikan ini  senada dengan visi dan misi Presiden 2020-2025 yaitu terwujudnya Indonesia maju yang  berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Sedangkan salah satu misinya yaitu peningkatan kualitas manusia Indonesia.

Untuk mencapai misi yang mulia tersebut perlu adanya sendi yang kuat dalam rangka meletakkan peradaban manusia dengan membentuk manusia yang berkepribadian sekaligus manusia yang berkarakter.

Dalam rangka mencapai visi tersebut di atas sesuai dengan arahan presiden  sebaiknya membangun  sumber daya manusia yang dinamis, terampil dan menguasai ilmu pengetahuan dan tehnologi dengan kerja sama industri dan talenta global.

Pidato presiden pada tanggal 14 agustus 2020 menyampaikan bahwa sistem pendidikan nasional harus mengedepankan nilai-nilai ketuhanan yang berkarakter kuat, berahlak mulia, unggul berinovasi dan  menguasai tehnologi.

Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemangku kebijakan dalam hal ini kemendikbud melalui guru-guru yang berada pada lembaga sekolah masing-masing dengan cara menanamkan  nilai-nilai ketuhanan dalam sendi kehidupan.

Hal ini hanya bisa dicapai jika kita dapat membentuk karakter anak sejak dini yang dimulai dari keluarga, sekolah dan lingkungan tempat tinggal. Pembentukan karakter menjadi penting ditanamkan agar anak agar siap menghadapi masa depan yang penuh dengan tantangan. 

Ali Bin Abi Tahlib menyampaikan : Didiklah anakmu sesuai zamannya, sesungguhnya mereka akan menghadapi masa depan yang berbeda dengan zamanmu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline