Jalan Hidup seseorang tidak selamanya mulus, seperti layaknya sebuah jalan. Terkadang berkerikil tajam dan berkelok, turun dan curam, terkadang halus mulus layaknya jalan Tol yang bebas hambatan. Begitulah kira-kira warna kehidupan.
Mengalami pasang surut perjalanan hidup silih berganti. Terkadang menemukan kebahagiaan setelah kepayahan yang dirasakan, atau justru menghadapi kesedihan yang tak berujung. Pelangi akan tampak indah karena banyak warna yang menselaraskan. Masih ingatkah pelajaran IPA masa SD? Apa saja warna pelangi itu?
Pak guru pernah mengatakan , cara mudah menghafalkan warna pelangi maka hafalkan suku kata depannya, mejikuhibiniu yang artinya "merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu
Liku-liku hidup layaknya warna pelangi. Akan indah ketika berpadu dengan warna lain. Demikian juga problema hidup selalu menghiasi kehidupan manusia. Layaknya pelangi, masalah dan problema silih berganti, namun semua akan tampak indah pada waktunya.
Layaknya pelangi, saat melihat lebih dekat, kita akan melihat bahwa setiap warna akan tumpang tindih dan luntur menjadi satu dengan warna disebelahnya. Namun sebenarnya pelangi menghasilkan kilau cahaya putih yang membuat bagian dalam pelangi jauh lebih terang dari pada bagian luarnya.
Demikian juga masalah yang dihadapi manusia selalu datang dan pergi silih berganti, bahkan pernah juga masalah yang satu belum selesai datang lagi masalah baru. Persis layaknya pelangi yang warnanya tumpang tindih dengan warna sebelahnya.
Namun dibalik itu, ternyata warna-warni pelangi bisa menghasilkan cahaya putih yang lebih terang. Sama halnya ketika kita menghadapi masalah dan problema yang bertubi-tibi, sesungguhkanya dibalik itu semua Tuhan menyiapkan rencana yang lebih indah dan membahagiakan.
Berikut arti filosofi hidup dengan warna pelangi yang dikutip dari ScienceStruck
satu, warna merah.
Natioanl Geographic menyebutkan warna merah pada pelangi adalah gelombang warna terpanjang dengan ukuran 650 nanomater. Warna ini melambangkan antusiame, gairah, kemarahan, juga energi.