Setelah menikmati liburan hari raya kurang lebih dua pekan lamanya, saatnya hari ini tanggal 9 Mei 2022 semua siswa masuk sekolah. Karena masih suasana lebaran maka sekolah tempat saya mengajar mengadakan kegiatan halal bi halal yang dikemas secara sederhana.
Setelah bel masuk berbunyi anak-anak dibariskan di lapangan. Bapak dan Ibu guru juga menyesuaikan baris berjajar di depan anak-anak. Untuk mengawalinya Kepala Sekolah memberikan kata sambutan dan menyampaikan kepada semua siswa bahwa dalam suasana hari raya idul fitri ini atas nama bapak dan ibu guru meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila selama mendampingi belajar punya salah dan hilaf.
Setelah itu melakukan salaman yang didahului dari kelas 6, disusul adik kelasnya, hingga sampai kelas satu, bahkan siswa dan siswi TK pun ikut serta dalam acara tersebut.
Kegiatan halal bi halal yang dikemas secara sederhana di sekolah mengandung makna dan hikmah yang sangat mendalam. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, halal bi halal adalah kegiatan maaf-memaafkan (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:2017). Secara terminologis, halal bi halal adalah kegiatan silaturahim pada saat Lebaran atau Idul Fitri.
Berikut hikmah dan manfaat halal bi halal
ilustrasi gambar : tribunews.com
Pertama, saling memaafkan
Memaafkan sangat dianjurkan oleh semua agama. Setiap insan pasti punya salah karena sejatinya manusia adalah tempat salah dan lupa. Untuk itu saat hari raya inilah momentum yang sangat tepat untuk saling memaafkan sekaligus mengihlaskan jika teman, saudara dan keluarga mempunyai hilaf selama bergaul dan berinteraksi dengan kita.
Demikian juga untuk anak-anak harus ditanamkan sejak kecil pentingnya saling memaafkan, mungkin dari hal-hal kecil yang pernah dilakukan terhadap teman sepermainannya, baik sengaja maupun tidak sengaja maka halal bi halal di sekolah adalah ajang yang paling tepat untuk saling memaafkan.
Suasana salaman antar siswa di SDN Tunggulrejo Singgahan Kabupaten Tuban. Dokpri