Lihat ke Halaman Asli

Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)

TERVERIFIKASI

Guru SD, Penulis buku

Bagaimana Menyikapi Hari Efektif Fakultatif (HEF) bagi Siswa?

Diperbarui: 25 April 2022   00:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi-Siswa mengikuti pelajaran mewarnai di SLB C Autis Jenjang SMA Kedungkandang, Malang, Jawa Timur, Senin (10/1/2022). (ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)

Ramadhan tinggal beberapa hari lagi. Sekolah pun tetap masuk bahkan sejak tanggal 6 April 2022 bertepatan dengan 4 Ramadhan 1443 H yang lalu. Saat Ramadhan tiba pada kelender pendidikan dicantumkan HEF atau Hari Efektif Fakultatif.

Hari efektif fakultatif adalah istilah dalam bidang pendidikan. Yang dimaksud adalah hari di mana sekolah dibebaskan untuk mengisi kegiatan belajar, boleh pembelajaran seperti biasa atau kegiatan lain yang penting masih berhubungan dengan pendidikan.

Sekolah biasanya tetap melakukan kegiatan proses belajar mengajar, namun durasi waktunya yang dikurangi. Misalnya hari efektif pembelajaran sampai jam 12.00 WIB, maka untuk hari efektif fakultatif ini pembelajaran sampai jam 11.00 WIB.

Untuk itu biasanya antar lembaga satu dengan lembaga yang lain berbeda kegiatannya semua diserahkan terhadap kebijakan sekolah. Ada yang selama efektif fakultatif diisi pesantren kilat atau pondok Ramadhan, ada yang mengadakan proses pembelajaran biasa. ada juga yang memadukan keduanya.

Kebetulan di sekolah saya memadukan keduanya, sayangnya sebagian siswa tidak mengikutinya 100%, 15% dari mereka tidak masuk sekolah dengan alasan bukan sakit.

Setelah beberapa kali saya amati ternyata puasa menjadi alasan mereka tidak masuk. Contohnya hari ini dua puluh dua dari jumlah siswa di kelas saya yang tidak masuk ada tiga siswa dengan alasan yang tidak jelas, sehingga saya memberikan alpa pada daftar kehadirannya.

Walapun dalam keadaan puasa anak masih semangat belajar. Ilustrasi gambar. bobo.grid.id.

Ternyata puasa menjadikan alasan mengapa sebagian anak enggan masuk sekolah, berikut beberapa faktor yang memengaruhinya.

Pertama, tidak sarapan

Selama puasa anak tidak sarapan. Hal itu menjadikan alasan anak tidak sekolah. Menurut penuturan Halma, siswa kelas empat, dia akan merasa lapar jika tidak sarapan, badannya lemes dan kantuk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline