Lihat ke Halaman Asli

Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)

TERVERIFIKASI

Guru SD, Penulis buku

Empat Cara Mengatasi Siswa yang Ingin Keluar Sekolah

Diperbarui: 10 November 2021   14:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi guru mengajar di kelas.| Sumber: Tribunnews/JEPRIMA

Tahun pelajaran baru adalah tahun yang ditunggu para orangtua dan siswa untuk masuk sekolah. Menjamurnya lembaga pendidikan menjadi sebuah pilihan untuk menentukan dimana putra-putrinya akan masuk sebagai peserta didik baru. Malah sekarang ada banyak jalur yang bisa mengantarkan ke sekolah yang menjadi tujuannya.

Pemerintah telah menentukan fleksibilitas bagi daerah untuk menentukan alokasi siswa yang akan masuk di sekolah melalui jalur zonasi, jalur afirmasi, jalur akademis, dan jalur perpindahan orangtua.

Bagi sekolah dasar yang berada di desa tidak mengenal jalur akademik atau yang lain. Suka-suka orangtua mau dimasukkan ke mana putra-putrinya. Namun bagi lembaga kecil memang harus pandai-pandai memikat orangtua dan masyarakat agar lembaganya dilirik, sehingga berminat memasukkan anaknya.

Dengan latar belakang orangtua yang berbeda, kita sebagai guru harus berjibaku dan dengan sungguh-sungguh memikat hati orangtua maupun anaknya sendiri.

Seperti yang saya alami di lembaga saya, ada siswa kelas satu sebut saja namanya Lintang, tiba-tiba orangtuanya ingin memindahkan anaknya ke lembaga lain. Sebagai guru di lembaga itu segera saya mencari informasi apa penyebabnya.

Setelah saya tanyakan dari beberapa sumber, ternyata anak ini adalah anak pupon (Jawa) diadopsi oleh orang lain. Dia anak bungsu dari tiga bersaudara, mungkin melihat kondisi ekonomi yang kurang mampu ada seseorang yang menolongnya, sekaligus mengangkatnya sebagai anak.

Suasana belajar dengan guru. gambar diambil dari tirto.id

Terlepas apa masalah yang dihadapi baru lima bulan diasuh, tiba-tiba Lintang dikembalikan kepada orangtuanya. Hingga sekarang Lintang kembali bersama-sama dengan keluarganya.

Keadaan ekonomi yang kurang mampu dari ibu yang single parent, membuat ibu Lintang ingin memindahkannya ke lembaga yang terdekat dengan alasan tidak ada yang antar jemput ke sekolah.

Hal ini tentu menjadi PR yang harus diselesaikan bagi lembaga. Dalam hal ini saya melakukan hal-hal sebagai berikut:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline