Pemerintah ingin tambang ini kita kuasai, semua sepakat. Perbedaan pendapat berada pada caranya. Sudah jadi kebijakan Pemerintah bahwa saham Freeport mau dikuasai melalui proses divestasi yang diperkirakan tuntas sebelum akhir tahun ini.
Menurut penulis harga divestasi itu mahal kalau mengacu pada potensi laba Freeport 2018 -- 2041 yang telah dipublikasikan Freeport dan diamini PT Inalum. Apakah Pemerintah telah bertindak kurang hati-hati, ceroboh - suatu perilaku yang menunjukkan kebodohan kita secara bersama ?
Atau Inalum yang terlalu bersemangat tanpa perhitungan finansial yang matang ? Jangan percaya dulu, coba simak uraian berikut dengan asumsi - semua potensi penerimaan Inalum hanya digunakan untuk membayar bunga dan pokok utang obligasi.
Tahun 2018 -- Inalum keluarkan obligasi $ 4 M pada Nov 2018 untuk bayar Freeport $ 3,85 M pada Des 2018 terkait divestasi 45,384% saham Freeport. Saldo di kas $ 150 juta.
Tahun - Bunga Obli - Laba Freeport -- Porsi Inalum - Bayar Bunga - Kas Inalum
2018 0 2000 907,7 0 150+907,7 = 1057,7
2019 240 200 90,8 240 + (149,2) = 908,9
2020 240 450 204,2 240 + (35,8) = 873,1
2021 240 900 408,5 240 + 168,5 = 1041,6
Obligasi I tenor 3 tahun $ 1 Milyar -- dibayar lunas, sisa di kas $ 41,6 juta
2022 187 1625 739,5 187 41,6+552,5 = 594,1