Lihat ke Halaman Asli

RUPBASAN KELAS I SURAKARTA

Rupbasan Surakarta

Bukti Serius Penuhi Layanan Berbasis HAM, Rupbasan Surakarta Lanjutkan Pelatihan BISINDO

Diperbarui: 28 Juni 2024   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humas Rupbasan Surakarta

Surakarta - Upaya meningkatkan Pelayanan Publik berbasis Hak Asasi Manusia (P2HAM), Rupbasan Kelas I Surakarta bekerja sama dengan Sekolah Luar Biasa B YRTRW Surakarta menggelar pelatihan bahasa isyarat bagi petugas Rupbasan Surakarta. Tak cukup sekali, Rupbasan Surakarta melanjutkan pelatihan dengan Guru/Pembimbing Sekolah Luar Biasa B Surakarta, Sri Sunarsih, bertindak langsung sebagai pelatih utama.

Kepala Rupbasan Kelas I Surakarta, Ratna Dwi Lestari, dalam arahan sebelumnya menyampaikan pentingnya pelatihan ini, 

"Pelatihan bahasa isyarat ini adalah langkah konkret Rupbasan Surakarta untuk menjamin aksesibilitas layanan bagi semua pihak, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan pendengaran. Ini adalah wujud komitmen kami dalam mengimplementasikan Pelayanan Publik berbasis Hak Asasi Manusia," ujar Ratna.

Humas rupbasan surakarta

Ratna juga berharap, melalui pelatihan ini, petugas Rupbasan Surakarta dapat lebih tanggap dan responsif terhadap kebutuhan khusus pengguna layanan, 

"Pelatihan pertama kami lakukan pada awal bulan juni lalu disertai dengan penandatangan kerjasama dengan SLB B YRTRW, dan teman2 Pegawai Rupbasan Surakarta sangat serius berlatih sehingga diadakan pelatihan lanjutan. Kami berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan komunikasi petugas kami sehingga pelayanan di Rupbasan Surakarta menjadi lebih inklusif dan bernilai HAM," tambahnya

Sri Sunarsih, sebagai pelatih dan Guru/Pembimbing Sekolah Luar Biasa B Surakarta memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini. Beliau mengungkapkan bahwa tujuan belajar bahasa isyarat adalah agar kita dapat menjembatani komunikasi dengan teman tuli dan memberikan pelayanan yang lebih inklusif, 

"Dengan menguasai bahasa isyarat, kita dapat berkomunikasi secara baik dengan teman tuli," jelas Wanita yang kerap dipanggil Bu Asih oleh anak didiknya.

Asih berharap, pelatihan ini dapat membuka wawasan para petugas mengenai pentingnya komunikasi yang inklusif, 

"Saya berharap setelah pelatihan ini, petugas Rupbasan Surakarta dapat melayani teman tuli dengan lebih baik dan penuh empati," ujarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline