Lihat ke Halaman Asli

Runi

Karyawan Swasta

Gak Laku!

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Haaah,, sampai saat ini pun ternyata aku belum menemukan dia yang bisa mengisi hari-hariku, ibu berkata bahwa aku ini seperti tidak laku. Bagaimana bisa, dari saat aku masih berada di Sekolah Dasar, aku itu sudah suka pada seorang anak laki-laki. Tapi, karena katanya masih terlalu kecil jadi tidak boleh mengungkapkan rasa suka.

Lagi, saat usiaku beranjak dewasa, aku sempat menyukai beberapa laki-laki seumur bahkan lebih tua dari diriku. Yah, tapi apa boleh buat, dekat boleh saja dekat kata jadian pun tak pernah meluncur dari pihak ku ataupun pihak mereka, sampai akhirnya aku mati rasa sendiri karena menganggap mereka semua tak bernyali.

Terakhir, aku bertemu dengan pangeran tampan, tapi sayang ternyata dia berbeda keyakinan denganku, dan lagi-lagi saat ibu tahu aku berpacaran dengan pangeranku yang tegap dan berwajah tampan, beliau marah. Apa ya rasanya? Sedih tentu saja, tapi ini lebih ke makan hati. Akhirnya hubunganku dengan pangeran itu putus di tengah jalan.

Sekarang, ya beginilah, usiaku sudah tidak muda lagi, kalau orang bilang berkepala tiga (padahal kepalaku hanya satu) dan harus cepat-cepat memiliki pasangan, bila tidak ibu akan setiap hari mengoceh padaku sepanjang hari saat aku ada di rumah. Hufh, pernah ibu membawa anak-anak dari teman-temannya untuk dikenalkan padaku, tapi semua tidak ada yang cocok, sekalinya cocok dia yang tidak mau denganku. Katanya karena aku ini terlalu cuek. Apa! Aku cuek? Agak syok juga saat itu. Aku sudah berdandan tiap hari saat dia dan ibunya datang ke rumah, dan itu masih dibilang cuek. Hah,, terimalah Refa.

Hufh,, tidak laku. Mungkin benar kata ibu. Aku ini tidak laku. Seperti tulisan-tulisanku juga yang tidak laku dibaca orang.. Yah, terserah lah, bila memang seperti itu jalan jodohku. Aku yakin di suatu saat nanti akan ada pangeran berkuda putih (sekarang mungkin bermobil mercy) datang menjemputku ke istana megahnya dan mau membaca tiap tulisan yang aku buat. (ngarep.com)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline