Jakarta - Pandemi COVID-19 yang menimbulkan berbagai pembatasan khususnya pada pelaku UMKM. Mereka berupaya keras untuk bertahan dari krisis sambil terus berusaha mengembangkan bisnisnya. Tetapi karna pandemi ini mereka jadi tidak mempunyai kesempatan, khususnya untuk memperoleh permodalan .
Menurut hasil survei Asian Development Bank (ADB), sekitar 45% pelaku UMKM yang belum merambah digital hanya mampu bertahan selama tiga bulan di masa pandemi. Sementara itu, 88% UMKM kehabisan modal untuk menjalankan usahanya dan 60% UMKM juga sudah mengurangi tenaga kerja.
Kesulitan yang dirasakan UMKM ini secara tidak langsung berdampak terhadap perekonomian Negara Indonesia. Karna UMKM memiliki kontribusi yang besar terhadap pendapatan negara ini.
Maka dari itu Komunal hadir sebagai platform p2p Lending yang menghubungkan UMKM berpotensi dengan para pemberi dana untuk mendukung pertumbuhan perekonomian di Indonesia.
Komunal menawarkan bunga yang kompetitif dengan minimal mendanai sebesar Rp 100. 000. Proses pendanaan juga aman, nyaman, dan transparan. Selain itu yang terpenting Komunal sudah berizin dan diawasi oleh OJK.
Sampai saat ini akumalasi pinjaman melalui Komunal sudah sampai 654,13 Miliar. Jumlah akumulusai borrower sudah mencapai 448 yang terdiri dari individu maupun badan usaha. Total outstanding pinjaman telah mencapai 135,34 miliar.
Maka dari itu dengan hastag tumbuh bersama komunitas, Komunal mengajak masyarakat untuk bergabung menjadi Lender agar dapat menyelesaikan masalah permodalan yang sedang menimpa UMKM di negara ini. Dengan menjadi lender di Komunal, kita secara tidak langsung ikut andil dalam mendorong roda perokonomian negara Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H