Lihat ke Halaman Asli

"Aksi Makan Pare dan Cabe"

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir setiap hari minggu beberapa organisasi BMI di Hongkong memadati jalanan di sekitar KJRI Hongkong, khususnya ATKI-HK (Asossiasi Tenaga Kerja Indonesia di Hongkong). Walau aksi demonstrasi di anggap kurang sopan dalam menyampaikan aspirasi oleh Pemerintah tetapi, semangat para demonstran tetap tak surut dan tetap membara. Mereka beranggapan bahwa, jika dengan cara negiosasi aspirasi kaum BMI kurang di tanggapi, maka langkah selanjutnya adalah dengan cara melakukan aksi. Aksi demo yang terjadi pada minggu, 6-5-2012 selain menyanyikan yel-yel dan lagu agresif ciptaan para demonstran sendiri, mereka juga melakukan aksi makan pare dan cabe. Gelombang demo ini di perkirakan akan memuncak 13 Mei 2012, minggu depan. Makan pare dan cabe ini dilakukan sebagai gambaran kondisi mereka yang pahit dan pedas atas kurangnya perhatian Pemerintah terhadap TKI di beberapa negara asing, bukan hanya di Hongkong, TKI Malaysia dan Saudi Arabia khususnya. Kemudian di susul PILAR (Persatuan BMI Tolak Overcharging) dengan membacakan orasi dan puisi di depan KJRI.
Berbeda dengan organisasi lain GAMMI (Gabungan Migran Muslim Indonesia) lebih memilih Istiqomah atau menggelar do'a bersama. Istiqomah juga sebagai perwujudan bahwa BMI tidak galak dan bisa menyampaikain aspirasi secara baik-baik dan sopan seperti yang diminta staff KJRI saat pertemuan undangan dialog (29/5) minggu lalu. Umi Soeharto selaku koordinator utama GAMMI menambahkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline